Mengenal Penyakit yang Masih Tidak Bisa Dicurahkan

Beberapa di antaranya termasuk langka, namun ada juga yang sering terjadi di seluruh dunia.

– Paling tidak terdapat sepuluh jenis penyakit yang menjadi perhatian karena sulit untuk disembuhkan.

Setiap individu menginginkan tubuh yang bugar dan bebas dari gangguan kesehatan, serta menjaga kondisi tubuh dengan gaya hidup yang sehat.

Para pakar mengatakan, tubuh yang sehat akan memiliki jiwa yang juga sehat.

Selain menjaga gaya hidup sehat, juga disarankan untuk berolahraga minimal tiga kali dalam seminggu.

Dengan berlalunya waktu, dunia kedokteran mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Namun, masih terdapat beberapa penyakit yang belum berhasil dikendalikan.

Beberapa di antaranya termasuk langka, namun ada juga yang sering terjadi di seluruh dunia.

Dikutip dari StarInsider dan Healthline, berikut ini adalah sedikitnya 10 penyakit yang hingga saat ini belum memiliki pengobatan sempurna.

1. Stiff Person Syndrome

Pasien dengan Sindrom Orang Kaku atau Stiff Person Syndrome mengalami kram yang menyebabkan rasa sakit dan ketegangan parah pada anggota tubuh serta otot-otot bagian atas.

Keadaan ini merupakan gangguan imunologis neurologis, di mana tubuh menyerang sistem sarafnya sendiri.

Kecemasan, sentuhan, dan kebisingan bisa memicu kejang yang cukup berat hingga menyebabkan jatuh atau cedera.

Sindrom Orang Kaku pertama kali dikenali pada tahun 1956, dan hingga saat ini belum ada pengobatannya.

Salah satu tokoh publik yang terkenal mengidap penyakit ini adalah Celine Dion.

2. Diabetes

Penyakit diabetes merupakan kondisi jangka panjang di mana tubuh gagal menghasilkan atau menggunakan hormon insulin dengan baik.

Lebih dari 530 juta orang di seluruh dunia terkena dampak diabetes.

Baik diabetes jenis 1 maupun jenis 2 merupakan kondisi yang bersifat menetap dan tidak bisa disembuhkan.

Perawatan yang diperlukan rumit karena melibatkan aspek genetik, reaksi sistem imun yang tidak terkendali, serta berbagai faktor lingkungan dan kebiasaan hidup.

3. Alzheimer

Penyakit Alzheimer adalah gangguan saraf yang berkembang secara bertahap dan merusak kemampuan mengingat serta fungsi kognitif lainnya.

Penyakit Alzheimer merupakan jenis demensia yang paling sering ditemukan.

Namun demikian, demensia merujuk pada penurunan kemampuan kognitif yang sangat berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Lebih dari 55 juta individu mengalami demensia di seluruh dunia, dengan 60 hingga 80 persen dari jumlah tersebut menderita penyakit Alzheimer.

Penyakit Alzheimer bisa dikendalikan dan diperlambat melalui pengobatan, perubahan pola hidup, serta kegiatan mental dan fisik.

Namun, hingga saat ini belum ditemukan pengobatannya.

4. Misophonia

Suara yang mirip dengan suara meneguk, mengunyah, atau mengetik bisa sangat mengganggu bagi seseorang yang menderita Misophonia.

Mereka mungkin merasakan respons emosional atau fisik yang intens terhadap suara-suara tersebut.

Seseorang mungkin merasa cemas atau marah, dengan tanda-tanda seperti jantung berdebar kencang dan berkeringat banyak.

Namun, bukan kekerasan suara yang menyebabkan reaksi pada sebagian besar pasien, melainkan jenis kebisingan tersebut.

5. HIV/AIDS

HIV (Human Immunodeficiency Virus) menginfeksi dan merusak sistem imun tubuh secara berat.

Tubuh akhirnya menjadi sangat rentan terhadap infeksi dan penyakit yang berbahaya bagi nyawa.

Penyakit ini dapat dikelola dengan baik melalui pengobatan antiretroviral, sehingga pasien mampu menjalani kehidupan yang hampir normal.

Namun, pengobatan ini bukanlah solusi sempurna, karena virus HIV bisa kembali berkembang biak jika terapi dihentikan.

6. Penyakit Parkinson

Penyakit Parkinson memengaruhi keseimbangan, kekuatan cengkeraman, serta koordinasi gerakan.

Penyakit ini terjadi akibat kerusakan sel-sel di area otak yang bertugas mengatur gerakan halus.

Penyakit Parkinson merupakan kondisi yang rumit dan memiliki berbagai gejala tambahan, seperti perubahan suasana hati, penurunan kemampuan kognitif, serta masalah dalam tidur.

Teknik pengobatan yang ada saat ini mampu mengurangi beberapa gejala, namun masih belum mampu menangani akar permasalahan yang mendasarinya.

7. Sklerosis Lateral Amiotrofik (ALS)

Penyakit neurodegeneratif ini mengganggu sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang.

Sel saraf mengalami kerusakan seiring berjalannya waktu, sehingga menyebabkan hilangnya kemampuan mengontrol otot.

Dikenal juga dengan nama penyakit Lou Gehrig, kesadaran masyarakat terhadap kondisi ini meningkat berkat inisiatif seperti kampanye Ice Bucket Challenge.

Pengobatan bisa memperlambat perkembangan ALS, namun hingga saat ini belum ditemukan pengobatan yang mampu menyembuhkannya.

8. Lupus

Sistem imun yang mengalami gangguan dapat menyerang jaringan dan organ yang sehat, kondisi ini dikenal sebagai lupus.

Sistem kekebalan tubuh yang tidak normal dapat menyebabkan lupus memengaruhi berbagai bagian tubuh seperti kulit, sendi, ginjal, jantung, paru-paru, otak, serta organ lainnya.

Penyakit ini dianggap sulit dikenali karena gejalanya serupa dengan kondisi medis lainnya.

Perawatan mampu mengurangi kerusakan organ dan bahkan dapat memicu pemulihan, namun penyakit lupus tidak bisa disembuhkan.

9. Skizofrenia

Seseorang yang menderita skizofrenia sering mengalami delusi dan halusinasi, serta mengalami gangguan dalam emosi dan tingkah lakunya.

Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan masalah berat dalam berbicara, fokus, memori, serta kemampuan mengambil keputusan.

Meskipun belum bisa disembuhkan secara total, diagnosis awal, pengobatan, dan terapi mampu meningkatkan kualitas hidup pasien secara signifikan.

10. Penyakit Ginjal Tahap Lanjut (PGK)

Penyakit Ginjal Kronis (PGK) merupakan kondisi yang berkembang secara bertahap, di mana fungsi ginjal secara perlahan menurun.

Ginjal yang rusak tidak mampu menyaring darah dengan baik, sehingga menyebabkan penumpukan zat sisa di dalam tubuh.

PGK adalah isu kesehatan dunia yang sangat serius, menyerang lebih dari 700 juta penduduk di berbagai belahan dunia.

 

Deteksi dini serta pengobatan yang tepat mampu mengurangi dampaknya secara signifikan, namun kerusakan pada ginjal tidak bisa diperbaiki.

Usaha untuk Secara Tuntas Mengatasi HIV

HIV/AIDS adalah salah satu penyakit yang paling banyak dicari pengobatannya.

Mengutip The Conversation, dalam tiga puluh tahun terakhir telah terjadi kemajuan luar biasa dalam pengobatan dan pencegahan HIV.

Saat ini, HIV adalah penyakit yang bisa dikelola.

Seseorang yang terinfeksi HIV dan secara teratur mengonsumsi obat sebelum sistem imunnya menurun, memiliki harapan untuk hidup hampir sama lamanya dengan seseorang yang tidak terinfeksi HIV.

Obat yang sama juga dapat mengurangi risiko penyebaran virus kepada pasangan seksual.

Meskipun demikian, hingga saat ini belum ditemukan vaksin HIV yang efektif.

Namun, terdapat obat yang sangat efektif untuk mencegah infeksi HIV pada seseorang yang tidak terinfeksi namun memiliki risiko tinggi tertular.

Obat-obatan ini dikenal dengan istilah profilaksis sebelum terpapar atau PrEP.

PrEP bisa diambil dalam bentuk tablet yang dikonsumsi setiap hari atau sesuai kebutuhan.

Baru-baru ini, vaksin yang mampu memberikan perlindungan terhadap HIV selama enam bulan telah disahkan di Amerika Serikat.

Meskipun pengobatan HIV dan PrEP terbukti sangat efektif, para ilmuwan masih berupaya menemukan pengobatan yang benar-benar mampu menyembuhkan infeksi HIV.

Karena akses terhadap obat HIV dan PrEP tergantung pada keberadaan klinik kesehatan, tenaga medis, serta fasilitas yang mampu menyediakan dan mendistribusikan obat tersebut.

Di beberapa negara, infrastruktur tersebut masih lemah.

Sebagai contoh, di awal tahun ini, penghentian program bantuan luar negeri USAID oleh Presiden AS Donald Trump mengancam ketersediaan obat HIV di berbagai negara dengan pendapatan rendah.

Ini menunjukkan seberapa rentannya pendekatan pengobatan dan pencegahan yang saat ini digunakan.

Ketersediaan obat HIV yang aman dan terus-menerus sangat diperlukan. Tanpa itu, nyawa akan terancam dan jumlah kasus baru HIV akan bertambah.

Contoh lainnya adalah suntikan PrEP setengah tahun yang baru saja disahkan di Amerika Serikat.

Obat ini memiliki kemampuan yang kuat untuk mengatasi HIV bila tersedia dan terjangkau di negara-negara yang menghadapi beban HIV terbesar.

Namun, masa depannya di negara-negara dengan pendapatan rendah masih belum jelas.

Meskipun menurut beberapa peneliti, obat ini sebenarnya bisa diproduksi dengan biaya yang jauh lebih rendah dibanding harga yang berlaku saat ini.

Oleh karena itu, meskipun pengobatan HIV dan PrEP merupakan kemajuan penting, sistem layanan kesehatan yang lemah serta biaya obat yang tinggi membuat dunia tidak dapat sepenuhnya mengandalkan keduanya untuk mengakhiri wabah HIV secara global.

Maka, para ilmuwan tetap harus mempertimbangkan alternatif lain.

Orang-orang yang “Sembuh” dari HIV

Di seluruh dunia, setidaknya tujuh individu dilaporkan “sembuh” dari HIV – atau setidaknya mengalami remisi yang berlangsung lama.

Maksudnya, setelah berhenti mengikuti pengobatan, mereka tidak lagi memiliki virus HIV yang berkembang biak dalam darah selama beberapa bulan hingga beberapa tahun.

Pada setiap kasus, pasien HIV juga mengalami kanker yang berbahaya dan memerlukan transplantasi sumsum tulang.

Mereka dikaitkan dengan pendonor yang memiliki variasi genetik tertentu sehingga sel-sel sumsum tulang tidak memiliki reseptor HIV.

Setelah proses transplantasi, penerima menghentikan pengobatan HIV dan virus tetap tidak terlihat.

Sel imun yang dihasilkan dari sumsum tulang donor tidak memiliki reseptor virus HIV, sehingga virus tidak mampu menyerang dan berkembang biak.

Namun, perbedaan genetik ini sangat jarang.

Selain itu, penggantian sumsum tulang memiliki risiko yang tinggi dan memerlukan banyak sumber daya.

Oleh karena itu, meskipun strategi ini berhasil pada sejumlah kecil individu, pendekatan ini bukanlah solusi yang bisa digunakan secara luas dalam mengatasi HIV.

Para peneliti masih perlu terus mencari metode lain, termasuk penelitian dasar di dalam laboratorium.

Terobosan-Terobosan

Terapi HIV saat ini bekerja dengan mencegah virus menggandakan dirinya yang merusak sistem imun.

Namun, terdapat beberapa bagian tubuh di mana HIV dapat “bersembunyi” sehingga tidak bisa dijangkau oleh obat-obatan.

Jika pengobatan dihentikan, HIV yang tersembunyi ini akan muncul dari tempat persembunyiannya dan mulai bereplikasi kembali, merusak sistem imun serta menyebabkan penyakit yang berkaitan dengan HIV.

Salah satu cara adalah mengeluarkan HIV yang tersembunyi ke permukaan sehingga dapat diobati oleh obat.

Strategi ini dikenal sebagai “kejut dan bunuh”.

Misalnya, sebuah penelitian di Australia baru-baru ini dilaporkan sebagai “kemajuan” dalam pengembangan obat HIV.

Para ilmuwan di Melbourne menciptakan nanopartikel lemak – partikel kecil berbentuk bola lemak – yang melapisi RNA yang membawa pesan (mRNA) agar dapat dikirimkan ke sel darah putih yang terinfeksi.

Partikel nano ini memicu sel-sel tersebut untuk menunjukkan HIV yang sebelumnya tersembunyi.

Secara teori, hal ini memungkinkan sistem kekebalan tubuh atau pengobatan HIV untuk mengarahkan serangan terhadap virus tersebut.

Temuan ini merupakan langkah penting, namun masih berada pada tahap pengujian laboratorium.

Demikian pula dengan berbagai temuan penelitian lain yang sering diumbar sebagai kemajuan menuju pengobatan HIV.

Diperlukan penelitian lanjutan terkait keselamatan dan keefektifan sebelum dapat dilakukan pengujian klinis pada manusia.

Pengujian jenis ini biasanya dimulai dengan skala kecil dan memerlukan waktu bertahun-tahun.

Tindakan ini, meskipun lambat dan mahal, tetap relevan.

Setiap perawatan di masa depan perlu menggunakan teknologi yang sederhana agar dapat diterapkan dan terjangkau oleh negara-negara dengan pendapatan rendah.

Artikel ini telah dipublikasikan di Tribunnews.com dengan judul 10 Penyakit yang Masih Tidak Dapat Dicurahi: Diabetes hingga Sindrom Orang Kaku,

Berita terkait lainnya

412SHARES6.9kVIEWS
Pimpinan Redaksi
Author: Pimpinan Redaksi

Menulis membaca dan membagikan

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x