Bupati Ing Iskandarsyah Karimun , Ajak Anak Daerah Pulang Bangun Kampung: “Kalau Punya Uang dan Kemampuan, Bangunlah Karimun”

Karimun, 24 Juli 2025 — Tidak banyak kepala daerah yang secara terbuka dan tulus memberikan panggilan moral kepada anak-anak daerah yang sukses di luar. Tapi Bupati Karimun, Ir. H. Iskandarsyah, Dan wabup  Rocky Marciano Bawole, S.Sos S menunjukkan kelas kepemimpinannya yang berbeda.

Dengan nada rendah hati namun penuh makna, ia pernah menyampaikan kepada seorang anak muda Karimun yang sukses membangun bisnis parkir digital di Pulau Jawa:

“Kalau punya uang dan kemampuan, bangunlah Karimun. Jangan pula lupa kampung sendiri.”

Ucapan itu bukan basa-basi. Melainkan wujud perhatian seorang pemimpin kepada warganya—terutama mereka yang berhasil di luar, dan diharapkan kembali untuk membangun kampung halaman.


Panggilan Tulus Itu Dijawab

Anak muda yang menerima pesan itu adalah Yoel Yusnarto, alumni SMA Negeri 2 Karimun. Selama lebih dari 10 tahun, ia membangun perusahaan sistem parkir digital PT MSM Tiga Matra Satria di Bandung. Dari ruko kecil hingga proyek-proyek besar kota, MSM kini menjadi salah satu pionir sistem parkir digital di Indonesia.

Namun ketika diminta pulang oleh Bupati dan Wakil Bupati Rocky Marciano Bawole, S.Sos, Yoel tak ragu. Ia kembali—bukan dengan tangan kosong, tapi membawa sistem, teknologi, pengalaman, dan semangat membangun kampung.

“Saya merasa dihargai. Ini bukan soal proyek, ini soal perhatian. Pak Bupati dan Pak Wabup mengulurkan tangan kepada anak-anak kampungnya. Dan saya jawab ajakan itu dengan datang dan siap bekerja,” kata Yoel.


Kepemimpinan yang Memandang Jauh ke Depan

Langkah Bupati Iskandarsyah membuka ruang bagi putra daerah untuk berkontribusi dalam digitalisasi parkir adalah bagian dari visi yang lebih besar: mendorong transparansi tata kelola, meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan memberdayakan warga lokal.

Dalam konteks parkir, sistem manual selama ini dinilai rawan kebocoran dan tidak efisien. Melalui kemitraan dengan MSM, Pemda ingin menghadirkan sistem yang:

  • Bisa dipantau real-time oleh pemerintah
  • Memberikan keadilan bagi juru parkir
  • Menjamin pendapatan masuk ke kas daerah
  • Membuat masyarakat merasa aman dan nyaman

“Pak Bupati tidak hanya bicara. Beliau membukakan pintu bagi siapa saja yang punya niat baik. Dan kami, anak-anak Karimun di rantau, merasa terpanggil karena diberi ruang,” ungkap Yoel.


Keberanian yang Langka: Memberi Ruang untuk Anak Muda

Banyak kepala daerah enggan memberi kepercayaan kepada tokoh muda atau pengusaha lokal. Tapi Iskandarsyah justru menunjukkan sebaliknya. Ia percaya bahwa perubahan hanya akan terjadi jika dimulai dari dalam, dan itu berarti memberdayakan anak daerah sendiri.

“Yang membuat saya salut, Pak Bupati tidak melihat latar belakang saya siapa. Beliau hanya bertanya: apa yang bisa kamu bawa untuk Karimun? Dan beliau memberi ruang penuh untuk saya menjawab lewat kerja nyata,” kata Yoel.


Digitalisasi Parkir: Titik Awal Menuju Tata Kelola Modern

Di bawah kepemimpinan Bupati Iskandarsyah, program digitalisasi parkir bukan sekadar soal parkir. Ini adalah bagian dari peta jalan menuju tata kelola pemerintahan yang lebih transparan, efisien, dan berbasis teknologi.

Dengan menggandeng MSM Parking, sistem yang diterapkan meliputi:

  • Manless gate & palang otomatis
  • M-POS berbasis Android untuk jukir lokal
  • Tiket digital & pelaporan real-time
  • Dashboard Pemda untuk memantau retribusi setiap hari

Semua ini dibangun tanpa mengusir juru parkir tradisional, melainkan justru memberi mereka pelatihan, perlindungan hukum, dan sistem penggajian yang jelas.


Masyarakat Menyambut, Anak Daerah Terinspirasi

Langkah Bupati juga mendapat sambutan luas dari masyarakat. Survei independen yang dilakukan oleh mahasiswa kampus lokal menunjukkan bahwa:

  • 70% warga mendukung parkir digital
  • Mayoritas merasa perubahan ini adil dan tertib
  • Juru parkir pun merasa dihargai karena dilibatkan, bukan disingkirkan

Lebih jauh, pulangnya Yoel Yusnarto juga menginspirasi banyak alumni dan anak muda Karimun lainnya untuk kembali melihat potensi di kampung sendiri.

“Bupati memberi contoh bahwa Karimun bukan tempat untuk ditinggalkan, tapi untuk dibangun bersama. Ini bukan hanya soal saya, tapi soal semangat generasi kami,” ujar Yoel.


Penutup: Kepemimpinan yang Memberdayakan adalah Kepemimpinan yang Meninggalkan Warisan

Dalam dunia yang penuh pencitraan, langkah Bupati Iskandarsyah memberikan ruang kepada putra daerah untuk pulang dan membangun adalah tindakan nyata yang membekas. Ia tidak meminta janji, tidak menjanjikan imbalan. Ia hanya berkata:

“Kalau punya uang dan kemampuan, bangunlah Karimun. Jangan pula lupa kampung sendiri.”

Dan dari situ, sebuah gerakan dimulai—gerakan yang bukan hanya soal parkir, tapi tentang membangun kepercayaan, membuka ruang, dan menciptakan masa depan Karimun yang lebih tertib, transparan, dan bermartabat.


Tentang Program Digitalisasi Parkir Karimun

Dijalankan melalui kemitraan resmi antara Pemkab Karimun dan PT MSM Tiga Matra Satria, program ini bertujuan meningkatkan PAD, memberdayakan juru parkir lokal, dan menciptakan tata kelola retribusi yang lebih efisien dan bebas kebocoran. Proyek ini akan berlangsung bertahap mulai 2025, di lebih dari 50 titik strategis Karimun.

324SHARES6kVIEWS
reni hartuti
Author: reni hartuti

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x