Gunung Lewotobi Laki-laki Diguncang 4 Kali Gempa Guguran dan 12 Kali Gempa Hembusan

kompasia.com, LARANTUKA –Petugas Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki, Emanuel Rofinus Bere, di Kabupaten Flores Timur, NTT,melaporkankegiatan gunung berapi selama 24 jam terakhir, periode 00:00-24:00 Wita, Kamis (21/8/2025).
Saat ini tingkat status gunung berada pada level IV atau dalam kondisi siaga.
Gunung Api Lewotobi Laki-laki berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur dengan letak geografis pada Latitude -8.5389°LU, Longitude 122.7682°BT dan memiliki ketinggian 1584 mdpl.
Emanuel dalam laporannya menyebutkan Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-500 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah utara dantimur laut.
“Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah menuju utara dan timur laut. Suhu udara sekitar 16,9-32,7°C,” tulis Emanuel yang dikutip dari situs magma.esdm.id pada Jumat, 22 Agustus 2025 pagi.
Ia menyampaikan berdasarkan pengamatan gempa pada Gunung Lewotobi Laki-laki terjadi 4 kali gempa aliran dengan amplitudo berkisar antara 2,9 hingga 14,8 mm dan durasi gempa antara 28 hingga 66 detik.
Dua belas kali gempa Hembusan dengan amplitudo berkisar antara 2,9 hingga 14,8 mm, dan durasi gempa mencapai 30 hingga 56 detik.
40 kali gempa getar non-harmonik dengan amplitudo 2,3-10,5 mm, dan durasi gempa 61-161 detik.
14 kali gempa frekuensi rendah dengan amplitudo berkisar antara 2,2 hingga 7,4 mm, dan durasi gempa mencapai 20 hingga 30 detik.
Tiga kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo berkisar antara 2,9 hingga 7,1 mm, selisih S-P antara 2,1 hingga 2,9 detik, serta durasi gempa mencapai 12 hingga 19 detik.
Delapan kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo berkisar antara 2,9 hingga 22,2 mm, selisih S-P antara 14,2 hingga 63 detik, serta durasi gempa mencapai 29 hingga 237 detik.
Rekomendasi
1. Penduduk di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki serta pengunjung atau wisatawan tidak melakukan kegiatan apa pun dalam jarak 6 Km dari pusat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki.
2. Masyarakat diminta tetap tenang dan mematuhi petunjuk dari Pemda serta tidak percaya terhadap berita-berita yang sumbernya tidak jelas.
3. Penduduk di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki waspada terhadap kemungkinan banjir lahar yang terjadi di sungai-sungai yang bermuara di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki, khususnya jika terjadi hujan deras, terutama di wilayah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.
4. Penduduk yang terkena dampak hujan abu dari Gunung Lewotobi Laki-laki, menggunakan masker atau penutup mulut dan hidung untuk mencegah risiko abu vulkanik terhadap sistem pernapasan.
5. Pemerintah Daerah secara terus-menerus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung.
6. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan terus bekerja sama dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur serta Satlak PB setempat dalam menyampaikan data mengenai aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat menghubungi Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki atau menghubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.Daya Mineral di nomor telepon 022-7272606.
Level AWAS
Sebelumnya, aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami peningkatan.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral meningkatkan status Gunung Lewotobi Laki-laki dari Level III atau Siaga menjadi Level IV atau Awas mulai tanggal 16 Agustus 2025 pukul 08.00 Wita.
Dalam laporan khusus mengenai perubahan tingkat aktivitas, gunung berapi terlihat jelas hingga tertutup kabut dengan tingkat intensitas yang sedang.
Terlihat asap kawah utama berwarna putih dan abu-abu dengan intensitas tipis hingga tebal, tingginya sekitar 50-1000 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang menuju arah utara, timur laut, barat daya, barat, dan barat laut.
Suhu udara sekitar berkisar antara 15 hingga 32°C. Terjadi letusan dengan ketinggian 800 hingga 900 meter dari puncak, kolom abu letusan berwarna abu-abu. Terjadi guguran, tetapi secara visual, jarak dan arah aliran tidak dapat diamati.
Data kegempaan
Data gempa pada tanggal 8-15 Agustus 2025 terdiri dari 7 kali gempa Letusan, 4 kali gempa Guguran, 43 kali gempa Hembusan, 3 kali gempa Tremor Harmonik, 215 kali gempa Tremor Non-Harmonik, 43 kali gempa Low Frequency, 24 kali gempa Vulkanik Dalam, 6 kali gempa Tektonik Lokal, dan 61 kali gempa Tektonik Jauh.
Data gempa menunjukkan kenaikan bertahap pada kedalaman dangkal, terlihat dari meningkatnya aktivitas gempa tremor tidak harmonis.
Letusan terakhir terjadi pada 9 Agustus 2025, dan hingga laporan ini ditulis belum terjadi letusan lanjutan. Kondisi ini menunjukkan adanya tekanan yang terkunci di dalam gunung, yang jika tekanannya besar dapat memicu letusan yang sangat keras.
Peningkatan kegiatan dalam jangka waktu pendek
Berdasarkan catatan sebelumnya, letusan eksplosif umumnya dimulai dengan peningkatan aktivitas dalam jangka waktu singkat.
Oleh karena itu, perlu diwaspadai apabila terjadi peningkatan gempa vulkanik dalam dan tremor non-harmonik, karena hal tersebut dapat menjadi indikasi adanya tekanan gas yang sangat tinggi di dalam gunung, meskipun data gempa belum menunjukkan kenaikan yang signifikan.
Dalam minggu terakhir, pengamatan perubahan bentuk gunung menggunakan tiltmeter menunjukkan adanya pemanjangan yang signifikan pada tubuh gunung, yang berisiko memicu letusan yang sangat keras.
Di sisi lain, data GNSS mulai menunjukkan kenaikan dari posisi vertikal rata-rata, mengindikasikan bahwa pasokan magma dari kedalaman perlahan berpindah ke area yang lebih dangkal.
Naik Awas
Analisis visual dan instrumen menunjukkan peningkatan aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-laki, sehingga tingkat aktivitas gunung tersebut dinaikkan dari Level III (SIAGA) ke Level IV (AWAS), mulai tanggal 16 Agustus 2025 pukul 08.00 WITA.
Masyarakat dan para wisatawan diharapkan tidak melakukan kegiatan dalam jarak 6 km dan sektor barat daya serta timur laut sejauh 7 km dari pusat letusan, serta tetap tenang dan mengikuti petunjuk dari pemerintah setempat. Masyarakat juga diminta untuk tidak percaya pada informasi yang sumbernya tidak jelas.
Selain itu, masyarakat yang tinggal di sekitar daerah rentan bencana diminta untuk waspada terhadap risiko banjir lahar jika terjadi hujan deras, khususnya di wilayah alur sungai yang bermuara dari puncak Gunung Lewotobi Laki-laki, seperti di Nawakote, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen.
Warga yang terkena dampak hujan abu disarankan memakai masker atau alat penutup hidung dan mulut guna melindungi saluran pernapasan.
Abu vulkanik yang meletus dari Gunung Lewotobi Laki-laki juga bisa mengganggu aktivitas bandara serta rute penerbangan jika penyebarannya menuju wilayah bandara dan jalur terbang pesawat.
Pemerintah daerah diharapkan tetap bekerja sama dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki yang berada di Desa Pululera serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi. Data terbaru mengenai aktivitas gunung berapi bisa diperoleh melalui situs resmi Magma Indonesia maupun akun media sosial resmi Badan Geologi.
Berita kompasia.comLainnya diGoogle News
🔥 Postingan Populer
- 7 Fakta Gempa Bumi di Rusia: Dari Kamchatka hingga Ancaman Tsunami
- Indonesia Luncurkan Kampanye Pariwisata Regeneratif: Dorong Lingkungan Pulih, Komunitas Bangkit
- Edukasi Sistem Parkir Wisata Non-Tunai bersama KelolaWisata.com : Solusi Digital untuk Pengelolaan Wisata Modern
- MSM Parking: Solusi Terbaik untuk Manajemen Parkir di Indonesia
- Manless Ticket Dispenser Standar Internasional: Spesifikasi Lengkap