Bea Cukai dan TNI AL Gagalkan Penyelundupan 2 Ton Narkoba di Perairan Karimun

TANJUNG BALAI KARIMUN – Kompasia.com
Tim gabungan dari Bea dan Cukai, BNN RI, TNI AL, dan Bareskrim Polri berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkotika dalam jumlah besar di wilayah perairan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, pada akhir Juli 2025.

Dalam operasi rahasia yang digelar di laut bebas, aparat berhasil mengamankan kapal asing yang diduga membawa 1,8 hingga 2 ton narkotika jenis sabu dalam bentuk paket besar. Penangkapan ini merupakan salah satu yang terbesar sepanjang 2025 dan menunjukkan bahwa jalur laut di wilayah barat Indonesia masih menjadi titik rawan penyelundupan internasional.


🔍 Kapal dan Barang Bukti Dibawa ke Batam

Setelah penangkapan, kapal dan seluruh awaknya langsung dibawa ke Pelabuhan Bea Cukai Batam untuk proses penghitungan ulang dan penyidikan lebih lanjut. Penanganan kasus melibatkan BNN RI, Bareskrim Mabes Polri, dan Ditjen Bea Cukai Pusat, menandakan besarnya skala operasi dan pentingnya kerja sama antarinstansi.

“Ini adalah bentuk nyata sinergi antara instansi pusat dan daerah dalam melindungi Indonesia dari ancaman narkoba lintas negara,” ujar pejabat Bea Cukai Wilayah Khusus Kepri dalam keterangan resmi.


🛡️ Satgas Anti-Penyelundupan Diresmikan

Pada hari yang sama, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai juga secara resmi meluncurkan Satgas Pemberantasan Penyelundupan berskala nasional, dengan pusat komando awal di Tanjung Balai Karimun. Acara peresmian dihadiri oleh Kapolda Kepri, Danlantamal IV, Danrem 033/WP, dan pejabat pusat Bea Cukai.

Operasi ini merupakan bagian dari penutupan Operasi Patroli Laut Terpadu “Jaring Sriwijaya–Wallacea” Semester I 2025, yang berhasil menggagalkan 16 aksi penyelundupan mulai dari rokok ilegal, senapan angin, beras, hingga pakaian bekas.


💬 Masyarakat Apresiasi, Tapi Minta Pengawasan Pelabuhan Diperketat

Warga Tanjung Balai Karimun menyambut baik langkah tegas aparat. Namun, mereka juga berharap pengawasan di pelabuhan rakyat dan dermaga kecil diperketat karena seringkali menjadi celah masuk barang ilegal.

“Kalau laut dijaga ketat tapi pelabuhan kecil lolos, sama saja. Kami harap patroli lebih merata,” ujar Ahmad Fauzi, warga Kecamatan Meral.


📈 Dampak Ekonomi dan Keamanan

Penangkapan besar ini diharapkan mampu mengurangi peredaran gelap narkoba di Indonesia serta mempersempit ruang gerak jaringan internasional. Selain itu, peluncuran Satgas Anti-Penyelundupan akan memperkuat perlindungan wilayah perbatasan terhadap perdagangan ilegal yang berdampak pada ekonomi lokal.


🏁 Kesimpulan

Kasus ini menjadi peringatan keras bahwa wilayah laut Indonesia, khususnya perairan Tanjung Balai Karimun, masih menjadi jalur strategis bagi kejahatan transnasional. Sinergi antarlembaga harus terus diperkuat agar Indonesia tidak menjadi target empuk jaringan narkoba global.

572SHARES4.5kVIEWS
Pimpinan Redaksi
Author: Pimpinan Redaksi

Menulis membaca dan membagikan

5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x