Digitalisasi Parkir Bukan Sekadar Nontunai : Ini Penjelasan Lengkapnya

e parking m pos

Tanjung Balai Karimun – Seiring dengan implementasi sistem parkir modern di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Kabupaten Karimun, muncul sejumlah persepsi yang keliru di tengah masyarakat. Salah satunya adalah anggapan bahwa “digitalisasi parkir” semata-mata berarti “bayar parkir pakai QRIS atau non-tunai”.

Padahal, digitalisasi parkir adalah transformasi menyeluruh, bukan hanya soal cara bayar. Hal ini ditegaskan oleh berbagai pelaku industri perparkiran dan pengamat kebijakan publik, termasuk dalam penerapan yang kini sedang berlangsung oleh PT MSM Tiga Matra Satria di Kabupaten Karimun.

Lebih dari Sekadar Transaksi

“Banyak yang menyamakan digitalisasi dengan e-wallet atau QRIS. Padahal, pembayaran non-tunai hanya sebagian kecil dari ekosistem digitalisasi parkir,” ujar Theodorus, Branch Manager PT MSM Karimun, dalam keterangannya, Selasa (22/7/2025).

Menurutnya, digitalisasi parkir mencakup berbagai aspek seperti:

  • Monitoring real-time jumlah kendaraan parkir
  • Integrasi database petugas dan lokasi parkir
  • Pemetaan digital zona parkir resmi
  • Manajemen juru parkir berbasis aplikasi
  • Pelaporan dan akuntabilitas pendapatan parkir
  • Dashboard bagi pemerintah daerah untuk mengontrol dan menganalisis pendapatan retribusi

Dengan sistem ini, kebocoran retribusi dapat diminimalkan, distribusi petugas lebih merata, dan masyarakat memperoleh transparansi atas kontribusi parkir yang mereka bayarkan.

Digital tapi Tetap Tunai? Bisa Saja

Salah satu mispersepsi publik adalah ketika ada yang melihat petugas menggunakan seragam rapi dan perangkat digital, namun tetap menerima uang tunai, lantas menyimpulkan bahwa sistem belum digital. “Itu keliru,” jelas Theodorus.

“Selama uang masuk tercatat di sistem, disertai data kendaraan dan lokasi, prosesnya tetap digital. Di awal penerapan, kami memang menyediakan opsi tunai maupun non-tunai agar masyarakat tidak kaget. Tapi semua tercatat dalam sistem pusat yang bisa dipantau Dishub maupun BPKAD,” lanjutnya.

Digitalisasi Justru Melindungi Juru Parkir

Lebih jauh, PT MSM menegaskan bahwa sistem ini justru dirancang untuk memuliakan profesi juru parkir, bukan menggantikannya.

“Petugas yang dulu bekerja manual kini kita latih menjadi operator parkir digital. Mereka punya ID resmi, hak jaminan kerja, dan akses ke sistem pelaporan. Ini bagian dari penguatan SDM lokal,” kata dia.

Tantangan Sosialisasi dan Edukasi

Meskipun manfaatnya besar, penerapan sistem ini tak lepas dari tantangan. Edukasi publik menjadi prioritas, mengingat sebagian warga belum terbiasa dengan istilah digitalisasi yang sesungguhnya.

“Kami terus turun ke lapangan, dialog dengan masyarakat, tokoh adat, pemuda, termasuk netizen. Harapan kami, jangan dulu menilai negatif. Mari sama-sama belajar dan mengawasi agar ini sukses demi kemajuan Karimun,” pungkasnya.


INFO TAMBAHAN:
Pendaftaran juru parkir resmi yang ingin bergabung dalam sistem digital ini dibuka setiap hari kerja di Kantor Cabang PT MSM di Graha Gap, Baran (depan SMAN 2), atau menghubungi +62 877-6233-6823.


Tags: #ParkirDigital #Karimun #MSMParking #TransparansiParkir #KarimunDigital #ParkirModern #QRIS #TunaiTetapDigital

568SHARES2.4kVIEWS
Pimpinan Redaksi
Author: Pimpinan Redaksi

Menulis membaca dan membagikan

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x