Jakarta, 22 Juli 2025 — Media sosial X (dulu Twitter) hari ini diramaikan dengan gelombang apresiasi terhadap Gus Miftah, ulama muda kondang, setelah viral video dan foto dirinya memberikan bantuan tunai dan logistik untuk para guru ngaji dan guru keagamaan di pelosok Indonesia.
Tagar #GusMiftahBantuGuruNgaji dan #GusMiftahHormatiGuru menjadi trending topik nasional sejak pagi tadi, dengan lebih dari 120.000 retweet dan 2 juta impresi hanya dalam 6 jam.
🤲 Misi Sosial: “Cahaya Tak Pernah Butuh Sorotan”
Dalam video yang dibagikan oleh akun @inspirasi_umat dan kemudian di-quote oleh tokoh publik seperti @SahabatPesantren dan @UAS_Official, Gus Miftah tampak menyambangi pesantren kecil di lereng Merapi. Ia menyapa para guru ngaji sepuh dan menyerahkan amplop berisi santunan serta perlengkapan seperti kitab, sajadah, dan sembako.
“Yang mengajari kita mengaji tak pernah menuntut balas jasa. Saatnya kita membalas dengan rasa hormat, bukan sekadar ucapan,” tulis Gus Miftah dalam cuitannya, yang mendapat lebih dari 65.000 likes.
💬 Reaksi Netizen: “Respek Tanpa Batas”
Berikut beberapa respon yang viral:
- @twtislamic: “Hormat! Di saat banyak seleb sibuk pamer outfit, Gus Miftah keliling bantu guru ngaji. Sosok ulama zaman digital yang tulus.”
- @pencintakopi: “Kalau semua tokoh agama seperti beliau, adem Indonesia. Tanpa ceramah keras, tapi aksi nyata menyentuh hati.”
- @dakwahmilenial: “Respect tanpa drama. #GusMiftahBantuGuruNgaji layak jadi gerakan nasional.”
📸 Momen yang Menggugah
Salah satu foto yang paling banyak di-retweet menunjukkan Gus Miftah mencium tangan seorang guru ngaji berusia 84 tahun sambil berkata, “Tanpa guru seperti panjenengan, saya mungkin bukan siapa-siapa hari ini.”
Foto itu dibagikan oleh akun @lensapesantren dan sudah di-repost oleh lebih dari 300 influencer keislaman, bahkan masuk ke beranda Instagram publik figur seperti Arie Untung dan Oki Setiana Dewi.
🌐 Dampak Nyata: Donasi Online Langsung Meningkat
Setelah aksi ini viral:
- Website SahabatNgaji.id melaporkan lonjakan donasi 280% dalam 12 jam terakhir.
- Banyak netizen menggunakan tagar #HormatiGuruNgaji untuk menginisiasi donasi pribadi.
- Sejumlah e-commerce juga membuka fitur donasi ke pesantren mitra.
Di era banjir informasi, masih ada suara yang menyentuh hati: bukan karena kerasnya, tapi karena ketulusannya. Gus Miftah membuktikan bahwa dakwah tak selalu lewat mimbar — bisa juga lewat aksi nyata, sepi sorot kamera, tapi ramai balasan kebaikan.
Semoga ini jadi inspirasi kita semua: untuk mengingat dan memuliakan para guru kehidupan.