Jawaban Menko Pratikno yang Viral Saat Ditanya Soal Balita Tewas Cacingan

Komentar Menteri yang Viral dan Reaksi Publik
Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, saat ditanya tentang kematian balita di Sukabumi viral di media sosial. Balita berusia tiga tahun, RY, meninggal akibat infeksi cacing yang parah hingga mengisi tubuhnya. Respons Pratikno dinilai tidak memiliki empati dan justru terlihat tertawa sembari menyampaikan jawaban yang dianggap tidak serius.
Tanggapan Menko PMK yang Mengundang Kontroversi
Pratikno mengatakan bahwa detail kasus tersebut sepenuhnya ditangani oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Ia juga meminta para wartawan untuk menanyakan langsung ke Menkes. Namun, dalam sesi wawancara tersebut, Pratikno tampak mengantuk dan tertawa ringan ketika membahas kasus kematian balita yang sangat mengenaskan.
Sebagai informasi, Kemenkes berada di bawah koordinasi Kemenko PMK. Selain itu, Kemenko PMK juga meliputi Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Sosial, serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Kritik dari Tokoh dan Netizen
Respons Pratikno mendapat banyak kritik dari berbagai pihak. Salah satu politisi PDIP, Mohamad Guntur Romli, menyampaikan kekecewaannya melalui akun media sosial. Ia menuding Pratikno tidak memiliki empati dan menganggap tanggung jawabnya sebagai menteri tidak serius.
Selain itu, konten kreator Didi Lionrich juga memberikan komentar keras. Ia menilai bahwa respons Pratikno terhadap masalah kesehatan rakyat sangat tidak pantas dan tidak profesional. Didi bahkan menyarankan Presiden untuk mengganti Pratikno dan pejabat lain yang dianggap tidak peduli terhadap kondisi rakyat.
Netizen juga turut merespons dengan berbagai komentar yang menunjukkan kemarahan mereka. Banyak pengguna media sosial menyebut bahwa pernyataan Pratikno sangat tidak pantas dan tidak layak untuk seorang menteri.
Kondisi Balita yang Meninggal
Balita bernama Raya tinggal bersama keluarganya di Kampung Pangenyangan, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi. Ibunya mengalami gangguan kejiwaan, sedangkan ayahnya menderita TBC. Sejak kecil, Raya tinggal di bawah rumah bersama ayam dan kotorannya. Hal ini memperparah kondisinya dan membuatnya rentan terinfeksi cacing.
Kasus kematian Raya menjadi perbincangan hangat setelah video tentang kondisinya diunggah di media sosial. Video tersebut menunjukkan kondisi kritis Raya saat dirawat di ruang ICU. Dalam video tersebut, terlihat ribuan cacing gelang yang menempel di tubuhnya, bahkan keluar dari hidung, mulut, dan anus.
Reaksi Gubernur Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan rasa prihatin atas kematian Raya. Ia menegaskan bahwa Pemprov Jabar akan memberikan sanksi kepada pemerintah desa dan pihak terkait yang dianggap lalai menjalankan fungsi pelayanan dasar seperti PKK, Posyandu, dan bidan desa.
Dedi Mulyadi menekankan pentingnya peran aparat pemerintahan di desa untuk lebih aktif melakukan pengecekan kondisi warganya. Ia berharap kasus Raya menjadi peringatan bagi seluruh pihak agar tidak abai terhadap kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulan
Peristiwa kematian balita akibat cacingan ini tidak hanya menjadi isu kesehatan, tetapi juga menjadi pertanyaan besar terhadap sistem pelayanan dasar di daerah. Respons dari pejabat publik seperti Pratikno memicu reaksi keras dari masyarakat dan tokoh-tokoh yang menilai kurangnya empati dan tanggung jawab. Kasus ini juga mengingatkan semua pihak untuk lebih waspada dan proaktif dalam menjaga kesejahteraan masyarakat.
🔥 Postingan Populer
- 7 Fakta Gempa Bumi di Rusia: Dari Kamchatka hingga Ancaman Tsunami
- Indonesia Luncurkan Kampanye Pariwisata Regeneratif: Dorong Lingkungan Pulih, Komunitas Bangkit
- Edukasi Sistem Parkir Wisata Non-Tunai bersama KelolaWisata.com : Solusi Digital untuk Pengelolaan Wisata Modern
- MSM Parking: Solusi Terbaik untuk Manajemen Parkir di Indonesia
- Manless Ticket Dispenser Standar Internasional: Spesifikasi Lengkap