Selama lebih dari setengah bulan, saya menghabiskan waktu di kamar Paviliun Parahiyangan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Tidak hanya sebagai suami yang menjaga istri, tetapi juga sebagai seseorang yang belajar banyak dari pengalaman mendampingi pasien. Dalam situasi ini, saya menyadari betapa pentingnya peran seorang perawat dalam sistem kesehatan.
Perawat adalah profesi yang sangat mulia. Mereka tidak hanya memberikan pelayanan medis, tetapi juga memberikan dukungan emosional kepada pasien. Bahkan, Bill Gates, pendiri Microsoft, pernah menyatakan bahwa profesi perawat sulit digantikan oleh teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), karena tugas mereka membutuhkan empati dan interaksi personal yang tidak bisa sepenuhnya diwakili oleh mesin.
Sebagai profesional di bidang kesehatan, perawat memiliki tanggung jawab besar. Mereka bertugas memberikan perawatan langsung kepada pasien, baik secara individu maupun kelompok, di berbagai fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, atau puskesmas. Tugas ini tidak mengenal waktu. Pagi, siang, sore, malam, bahkan tengah malam, perawat harus tetap siap memberikan layanan yang terbaik.
Dalam menjalankan tugasnya, perawat sering menghadapi tantangan. Misalnya, mereka bisa dimarahi oleh pasien atau bahkan oleh dokter. Namun, seorang perawat profesional mampu menghadapi tekanan tersebut dengan sikap tenang dan ramah. Salah satu perawat pernah berkata, “Kalau dimarahi pasien itu sudah biasa.” Jawaban ini menunjukkan dedikasi dan kesadaran akan risiko profesi yang dipilihnya.
Posisi perawat sering kali menjadi jembatan komunikasi antara dokter dan pasien. Mereka harus menerima tekanan dari berbagai pihak, baik internal maupun eksternal. Selain itu, perawat juga bertugas untuk mengobservasi kondisi pasien dan melaporkan perubahan kepada tim medis. Mereka juga bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya untuk merancang rencana perawatan yang sesuai kebutuhan pasien.
Selain itu, perawat juga memberikan edukasi kesehatan kepada pasien dan keluarga tentang cara mengelola kondisi kesehatan, mencegah penyakit, serta meningkatkan kesehatan secara umum. Ini merupakan bagian penting dari tugas mereka, karena pengetahuan yang diberikan dapat membantu pasien lebih memahami kondisi mereka sendiri.
Di lingkungan rumah sakit besar seperti Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin, jumlah dokter spesialis dan sub-spesialis cukup besar. Namun, di daerah-daerah tertentu, seperti Kabupaten Mahakam Ulu, kondisi jauh berbeda. Di sana, hanya ada satu dokter spesialis penyakit dalam dengan sistem kontrak. Jika kontrak tidak diperpanjang, maka tidak ada lagi dokter spesialis. Bahkan, dokter sub-spesialis tidak tersedia sama sekali.
Kondisi ini semakin parah di tingkat Puskesmas dan Puskesmas Pembantu. Banyak dari mereka tidak memiliki cukup tenaga medis, termasuk perawat dan bidan. Oleh karena itu, perawat yang bekerja di daerah-daerah ini memiliki peran yang sangat penting, meskipun mereka menghadapi berbagai tantangan.
Para perawat, khususnya yang bekerja di lingkungan pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota di Kalimantan Timur, perlu terus menjaga semangat pengabdian. Mereka bisa ditempatkan di rumah sakit, puskesmas, atau puskesmas pembantu, tetapi semua posisi ini memiliki peran strategis dalam sistem kesehatan.
Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), baik yang tergabung sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang sedang menjalani Latihan Dasar, maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), penting untuk tetap menjaga semangat dalam menjalankan tugas, meskipun dalam medan yang berat.
Sebagai perawat, keberadaan Anda sangat penting dalam meningkatkan kualitas hidup para pasien yang Anda tangani. Dengan dedikasi dan semangat pengabdian, perawat dapat menjadi tulang punggung sistem kesehatan yang kuat dan berkelanjutan.
Menulis membaca dan membagikan
