Pertunjukan Teater ‘Para Petarung’ Menggambarkan Perjuangan Manusia Mencapai Mimpi Sederhana

Kehidupan di Luar Rumah yang Penuh Kejutan

Kehidupan di luar rumah, tak bisa diduga. Ia selalu memberikan kejutan-kejutan. Kalimat tersebut menjadi salah satu bagian dari dialog dalam pentas teater dengan judul “Para Petarung”, yang disajikan di Gedung Kesenian Rumentang Siang Bandung pada malam hari, Sabtu, 23 Agustus 2025. Penggalan dialog ini mencerminkan bagaimana hubungan pertemanan yang tampak harmonis bisa runtuh akibat sistem yang memaksakan ambisi dan kesetiaan palsu, sehingga memicu saling menyingkirkan demi jatah dan posisi.

Pentas teater ini menawarkan pengalaman yang menarik berkat kombinasi antara dialog yang kuat dan kekuatan lakon. Penonton dibawa mengikuti alur cerita yang dinamis, ditambah dengan suara dan musik yang dirancang apik. Dengan karya sutradara Asa Jatmiko, “Para Petarung” berhasil menyajikan tontonan yang menarik dan mendalam.

Mimpi Sederhana Hidup Bahagia

Tokoh-tokoh dalam lakon ini adalah para karyawan PT Djarum Kudus yang mampu membawakan kisah orang-orang kecil yang tidak memiliki nama besar, hanya memiliki mimpi sederhana: ingin hidup bahagia. Namun, kisah ini secara tragis menunjukkan bahwa mendapatkan kebahagiaan bukanlah hal mudah bagi mereka. Di tengah kehidupan mereka, selalu ada “orang besar” yang memiliki kuasa, bisa mengangkat derajat mereka menuju kehidupan yang lebih layak, sekaligus menjatuhkan mereka hingga menjadi budak yang kehilangan kehendak. Satu-satunya cara agar tokoh-tokoh ini dapat merebut kembali kehendak mereka adalah dengan bertarung, menjadi seorang petarung.

Mereka bertarung diam-diam di sebuah arena yang tak kasat mata: arena watak manusia yang tidak bisa terbaca dan penuh misteri. Berlatar di sebuah perusahaan, lakon ini mengisahkan pergulatan paradoks yang menjadi “arus besar” yang berkelindan di sepanjang kisah. Melalui intrik jabatan, kelicikan tersembunyi, dan pengkhianatan yang tak terduga, lakon ini secara tajam menggambarkan bagaimana lingkungan yang menekan dapat memperlihatkan sisi-sisi tersembunyi dari karakter seseorang. Pada saat yang sama, lakon ini juga menunjukkan potensi mereka untuk berubah dan mengambil tindakan ekstrem demi hal yang mereka perjuangkan, entah itu kekuasaan, keadilan, atau sekadar bertahan hidup.

Kreativitas yang Terinspirasi dari Kehidupan Sehari-hari

Setelah pementasan, Asa Jatmiko, sang sutradara yang sudah lama menggeluti dunia teater, mengungkapkan bahwa kreativitas mereka tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. “Kami tidak mengambil naskah dari luar. Semua yang ada di atas panggung adalah proses yang kami ciptakan sendiri,” ujar Asa. Menurutnya, “Para Petarung” merupakan produksi ke-38 Teater Djarum. Karya ini menjadi bagian dari perjalanan seni yang tak hanya menghibur, namun juga menggugah pemikiran.

Teater ini mengusung naskah-naskah yang berasal dari kehidupan sehari-hari, menjadikannya lebih dekat dengan realitas yang kita alami. Selain itu, teater ini tidak hanya mengandalkan aktor, tetapi juga memberikan ruang bagi mereka yang berkecimpung di belakang layar mulai dari teknisi hingga ahli multimedia.

Pesan tentang Kepercayaan

Soal tema “Para Petarung”, Asa menyampaikan pesan yang terselip di dalamnya. Teater kali ini berisi pesan tentang kepercayaan, sebuah tema yang relevan dengan banyak orang. “Kadang kita sulit percaya kepada orang lain, meskipun kita sudah sangat dekat dengan mereka. Tapi, sebelum kita bisa mempercayai orang lain, kita harus membangun kepercayaan pada diri sendiri,” tuturnya.

Drama yang Kuat, Relevan, dan Penuh Makna

Asa bersama para koleganya terus menggelar festival teater pelajar sebagai ajang bagi generasi muda untuk berkreasi. Upaya ini tidak hanya memperkenalkan seni teater, tetapi juga memberikan ruang bagi para pelajar untuk menunjukkan bakat mereka. “Kami ingin memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkembang,” ujar Asa.

Sejak 2003, teater tersebut telah merambah ke berbagai kota, dan kali ini mereka menyapa penonton di Kota Bandung. Di Bandung, pementasan bekerjasama dengan Kelompok Aktor Piktorial Bandung pimpinan Irwan Jamal dan Forum Film Jawa Barat. Sebelumnya, pementasan serupa juga digelar di Surabaya dan akan berlanjut di Surakarta dan Kudus.

Lewat pertunjukan “Para Petarung”, Teater Djarum mengajak kita semua untuk lebih sadar akan kehidupan sehari-hari, dan bagaimana kita bisa berkontribusi untuk perubahan yang lebih baik. Lakon ini secara cermat menyoroti bahwa di balik tindakan yang paling dipercaya kebenarannya, selalu ada celah ketidakbenarannya dan memberi kemungkinan untuk berubah. Karakter-karakter yang pada awalnya digambarkan sebagai sosok yang baik bisa menjadi jahat pada akhirnya, atau sebaliknya.

Perubahan ini tentu bukan terjadi secara instan, melainkan melalui serangkaian peristiwa yang memaksa mereka untuk merefleksikan kembali nilai-nilai moral mereka. Pada akhirnya, “Para Petarung” bukan sekadar cerita tentang perjuangan buruh perusahaan. Ia adalah cerminan universal tentang kondisi manusia dan keajaiban yang ada pada orang-orang kecil. Lakon ini mengajarkan kita bahwa dalam setiap individu terdapat dualisme, yakni kemampuan untuk menyakiti dan potensi untuk mengampuni, serta kapasitas untuk berkhianat dan kekuatan untuk setia.

Perubahan karakter di akhir kisah menjadi pengingat yang kuat bahwa nasib seseorang tidak sepenuhnya ditentukan oleh latar belakang atau lingkungan, melainkan oleh pilihan yang mereka ambil. Pentas “Para Petarung” ini disutradarai oleh Asa Jatmiko, menghadirkan para pemain seperti Andreas Teguh Prayoga, Aeliza Mariyana, Wijayanto Franciosa, Rahmat Syaifudin, Anang Ma’ruf, Riska Meriani, Uptalia, Lulu’atul Mufida, Silvester Vico Hutomo, dan Dewi Evelyn Murti. Asa Jatmiko berhasil menciptakan sebuah drama yang kuat, relevan, dan penuh makna tentang arti sebenarnya dari menjadi seorang “petarung”, yaitu mereka yang terus berjuang untuk hidup dalam mimpi-mimpinya yang sederhana.

354SHARES2.4kVIEWS
Pimpinan Redaksi
Author: Pimpinan Redaksi

Menulis membaca dan membagikan

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x