Teks Misa Minggu 24 Agustus 2025, Pekan Biasa XXI Tahun C

kompasia.com -populer!, MAUMERE –Mari kita perhatikan teks misa hari iniMinggu 24 Agustus 2025.

Misa hari Minggu lengkap dengan renungan harian Katolik untuk pekan biasa XXI tahun C.

Susunan misa hari Minggu disusun olehP. Petrus Kristologus Dhogo, SVD.

Ikuti perayaan ibadah pada hari Minggu dengan penuh keyakinan.

 

Petugas Liturgi berkumpul di ruang jubah. Di atas meja perayaan tersedia lilin yang menyala mengelilingi salib. Untuk bacaan, siapkan Kitab Suci. Untuk lagu, bisa disiapkan buku nyanyian.

Sebisa mungkin, agar suasana lebih khusyuk, alat-alat komunikasi dimatikan.

Saat memulai, Pemimpin (P) mengatakan, “Bantuan kami adalah Tuhan” dan yang lain menjawab, “Yang menciptakan langit dan bumi”.

Kemudian dilantunkan lagu pembuka untuk masa Biasa;

NB. Keterangan mengenai lagu ditampilkan dengan warna ungu

01. Tanda Salib dan Sapaan

P: Dengan nama Bapa dan Anak serta Roh Kudus.

U : Amin.

P : Berkat Tuhan Yesus Kristus, kasih Allah, dan kebersamaan Roh Kudus menyertai kita.

Sekarang dan selamanya.

02. KATA PEMBUKA

P : Hari ini, kita merayakan Minggu Keduapuluh satu dalam Masa Biasa. Kita akan mendengarkan firman Tuhan yang menyampaikan tentang Kerajaan Surga yang terbuka bagi semua orang dari berbagai bangsa. Dalam bacaan pertama, Tuhan akan mengutus utusan-Nya untuk menyampaikan Kabar Keselamatan juga kepada bangsa-bangsa lain, sehingga bangsa-bangsa tersebut menjadi saudara dari bangsa Israel. Semua mereka akan menjadi umat Tuhan. Dalam bacaan kedua, kita akan mendengar nasihat untuk bersabar dan bertahan menghadapi tantangan. Terkadang Tuhan menegur kita melalui tantangan-tantangan tersebut. Kita diajak untuk tetap setia dalam iman kita. Dalam bacaan Injil, Yesus mengingatkan kita bahwa tidak cukup hanya menyebut diri sebagai pengikut-Nya, tetapi kita harus menjalankan perintah-Nya dalam kehidupan kita. Bukan orang yang berteriak, “Bapa, Bapa” yang akan diselamatkan oleh Tuhan, melainkan mereka yang menjalankan perintah-Nya. Mari kita persiapkan hati kita untuk perayaan keselamatan ini. [hening sejenak]

03. PENYESALAN DAN PEMOHONAN KELAPANGAN HATI

P : Mari kita mengakui bahwa kita bersalah, terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam kehidupan kita. Kami memohon pengampunan agar hati kami layak untuk perayaan Firman ini.

Saya mengakui kepada Allah Yang Maha Kuasa dan kepada saudara-saudari, bahwa saya telah berdosa, baik dalam pikiran maupun ucapan, dalam tindakan maupun kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya benar-benar berdosa. Oleh karena itu, saya memohon kepada Santa Perawan Maria, para malaikat dan orang kudus serta kepada saudara-saudari, agar mendoakan saya kepada Allah, Tuhan kita.

P: (dengan tangan tertutup) Mudah-mudahan Allah melihat dan menghiraukan kita. Semoga Ia menunjukkan kebaikan hati-Nya serta memberikan pengampunan atas dosa-dosa kita dan kedamaian kepada kita.

U : Amin.

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN

[Disarankan untuk menggunakan Madah Kemuliaan berikut ini]

P : Keagungan kepada Tuhan di surga

dan perdamaian di bumi bagi mereka yang berkenan kepada-Nya.

P : Kami memuji Engkau,

Kami menghormati Dikau.

P : Kami menyembah Engkau,

Kami menghormati Engkau.

P : Kami mengucapkan terima kasih kepada-Mu, karena kebesaran-Mu yang mulia.

Ya Tuhan Yang Mahatinggi, Raja Surgawi, Allah Bapa yang Maha Kuasa.

P: Ya Tuhan Yesus Kristus, Anak Tunggal-Mu.

Ya Tuhan Yang Mahakuasa, Domba Allah, Putra Bapa.

P : Engkau yang menghapus kesalahan dunia, kasihanilah kami.

Kau yang menghapus kesalahan dunia, kabulkanlah permohonan kami.

P : Kau yang berada di samping Bapa, kasihilah kami.

Karena hanya Engkau yang suci.

P : Hanya Kau-lah Tuhan.

Hanya Kau yang tertinggi, ya Yesus Kristus.

P: bersama dengan Roh Kudus,

Dalam kemuliaan Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

05. DOA PEMBUKA

P : Mari kita berdoa, [diam sejenak] Tuhan kami, kami bersyukur atas pengaturan-Mu yang penuh kebijaksanaan, sehingga kami selalu menikmati kebahagiaan dalam kehidupan kami. Semoga kami mampu menjadi utusan-Mu di tengah masyarakat kami, agar mereka juga dapat dipandu kepada-Mu, Sumber Kehidupan kami. Dengan nama Yesus Kristus, Tuhan dan Penebus kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Engkau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, selamanya.

U : Amin.

06. Ajakan untuk Mendengarkan Firman Tuhan

P : Mari kita membuka hati kita untuk mendengarkan Firman Tuhan dan menerimanya sehingga Firman Tuhan menjadi terang iman kita serta panduan dalam menjalani kehidupan kita.

07. BACAAN PERTAMA (Yesaya 66:18-21)

L : Ayat dari Kitab Yesaya.

Tuhan berkata, “Aku mengenal segala tindakan dan rencana mereka, dan Aku datang untuk mengumpulkan semua bangsa dari berbagai bahasa, dan mereka akan datang serta melihat kemuliaan-Ku. Aku akan memberikan tanda di tengah-tengah mereka, dan Aku akan mengirimkan orang-orang yang tersisa dari kalangan mereka ke berbagai bangsa, yaitu Tarsis, Pul, dan Lud, ke Mesekh dan Rosh, ke Tubal dan Yawan, ke pulau-pulau jauh yang belum pernah mendengar tentang Aku dan belum pernah melihat kemuliaan-Ku, agar mereka menyampaikan kemuliaan-Ku di antara bangsa-bangsa. Mereka akan membawa saudara-saudara kalian dari berbagai bangsa sebagai persembahan bagi Tuhan dengan menggunakan kuda, kereta, gerobak, onta, dan keledai betina yang cepat, menuju gunung-Ku yang suci, ke Yerusalem, demikianlah firman Tuhan, sebagaimana orang Israel membawa persembahan dalam wadah yang bersih ke dalam rumah Tuhan. Bahkan dari kalangan mereka Aku akan memilih imam-imam dan orang-orang Lewi,” demikianlah firman Tuhan.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Terima kasih kepada Allah.

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Refren (Mrk. 16:15)

Kunjungilah seluruh dunia, dan sampaikanlah kabar baik Injil!

Mzm. 117:1,2

Hormatilah Tuhan, hai seluruh bangsa, puji-Nya, hai segala suku bangsa! (Refren)

Karena kasih-Nya besar kepada kita, dan kesetiaan Tuhan berlangsung selamanya. (Refren)

09. BACAAN KEDUA (Ibrani 12:5-7,11-13)

L: Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani. Apakah kalian sudah melupakan nasihat yang dikatakan kepada kalian seperti kepada anak-anak: “Hai anakku, janganlah menganggap ringan ajaran Tuhan, dan janganlah putus semangat ketika kamu diingatkan-Nya; karena Tuhan menghukum orang yang dicintai-Nya, dan Dia menegur orang yang diakui-Nya sebagai anak.” Jika kalian harus menerima hukuman; Allah memperlakukan kalian seperti seorang anak. Di mana ada anak yang tidak diberi hukuman oleh ayahnya? Memang setiap hukuman pada saat diberikan tidak membawa kegembiraan, tetapi kesedihan. Namun kemudian hukuman itu menghasilkan buah kebenaran yang memberikan perdamaian bagi mereka yang diajarkan oleh-Nya. Oleh karena itu, perkuatlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; luruskanlah jalan bagi kaki kalian, agar yang pincang tidak tersandung, tetapi menjadi sembuh.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Terima kasih kepada Allah.

10. ALLELUIA/AYAT PENGANTAR INJIL (Yoh. 14:6)

P : Alleluia

U : Alleluia

P : Aku adalah jalan, kebenaran, dan kehidupan, kata Tuhan, * Tidak ada seorang pun yang dapat mendekati Bapa, kecuali melalui Aku.

U : Alleluia

11. INJIL (Luk. 13:22-30)

P: Mari kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas. Pemimpin dan seluruh yang hadir membuat tanda salib dengan jari telunjuk di dahi, mulut, dan dada. Selanjutnya Pemimpin membacakan Injil. Kemudian Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar dan melanjutkan perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Ada seseorang yang bertanya kepada-Nya, “Tuhan, apakah jumlah orang yang diselamatkan sedikit?” Jika tuan rumah sudah bangun dan menutup pintu, kalian akan berdiri di luar dan mengetuk pintu sambil berkata, “Tuan, bukakanlah kami pintu!” Ia akan menjawab dan berkata kepadamu, “Aku tidak tahu dari mana kamu berasal.” Maka kalian akan berkata, “Kami telah makan dan minum di depan-Mu, dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami.” Namun Ia akan berkata kepadamu, “Aku tidak tahu dari mana kamu berasal,” lalu berkata, “Pergilah dari hadapan-Ku, hai kamu yang melakukan kejahatan!” Di sanalah terdapat ratapan dan keterkejutan, ketika kalian melihat Abraham, Ishak, Yakub, dan semua nabi berada dalam Kerajaan Allah, sedangkan kalian sendiri dibuang keluar. Dan orang-orang akan datang dari Timur dan Barat, dari Utara dan Selatan, lalu duduk makan dalam Kerajaan Allah. Sesungguhnya, ada yang terakhir akan menjadi yang terdahulu, dan ada yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.

Itulah Injil Tuhan.

U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN SINGKAT

Bacaan Injil hari ini membahas tentang pengadilan akhir. Pertanyaannya, siapa saja yang akan diselamatkan? Tidak semua orang secara otomatis mendapatkan keselamatan. Mereka yang melakukan dosa tidak akan memiliki tempat di Kerajaan Sorga. Pintu tertutup bagi orang-orang seperti ini. Dosa itu bertentangan dengan kebaikan yang diajarkan oleh Tuhan. Ada orang yang mengklaim pernah duduk makan bersama-Nya atau mendengar-Nya mengajar di jalan-jalan, tetapi mereka tidak memiliki hati untuk menerima Yesus. Yesus menyatakan bahwa mereka tetap tidak bisa masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Untuk selamat, seseorang tidak hanya mendengarkan Sabda Tuhan, tetapi juga menjalankannya dengan setia dalam kehidupan sehari-hari. Di bagian akhir, Yesus menyampaikan bahwa banyak orang yang terlebih dahulu akan menjadi yang terakhir, dan orang yang terakhir akan menjadi yang pertama. Artinya, berita keselamatan pertama kali ditawarkan kepada orang-orang Yahudi, kemudian kepada bangsa-bangsa lain. Namun ternyata, orang-orang Yahudi menolak, sehingga bangsa-bangsa lain akan lebih dulu diselamatkan. Yesus juga menyampaikan hal serupa kepada kita. Tawaran keselamatan pertama-tama ditujukan kepada kita. Apakah kita benar-benar menerima tawaran keselamatan ini dan tetap menjadi yang pertama dalam hal keselamatan? Atau justru kita menjadi yang terakhir yang diselamatkan, bahkan tidak diselamatkan sama sekali? Mari kita dekatkan diri kita kepada Tuhan, agar kita tetap menjadi orang yang berada pada urutan pertama yang diselamatkan. Tuhan memberkati.

13. HENING

14. SYAHADAT

P : Marilah merespons Firman Tuhan dan menunjukkan iman serta keyakinan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya kepada Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT

P : Saudara-saudari yang tercinta, Tuhan Yesus berkata, “Aku adalah jalan, kebenaran, dan kehidupan.” Oleh karena itu, dengan Dia kita berani mengangkat doa-doa ini dengan rendah hati.

P : Bagi mereka yang menjalankan tanggung jawabnya di Gereja. Semoga Tuhan memberikan semangat melayani dengan rendah hati kepada mereka, agar dapat menjadi teladan dan contoh bagi masyarakat. Marilah kita berdoa….

P : Untuk para pemimpin negara-negara. Semoga mereka selalu berupaya memberikan kesempatan kepada setiap individu dalam masyarakat berdasarkan bakat dan kemampuan masing-masing. Mari kita

mohon….

P : Bagi mereka yang merasa rendah diri. Semoga Roh Penghibur memberikan kekuatan hati mereka untuk membangun rasa percaya diri, sehingga mereka dapat aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan bersama, demi kepentingan Gereja dan masyarakat.

Marilah kita mohon….

P : Bagi seluruh kita. Semoga kita terhindar dari sikap meremehkan orang yang tidak beriman sama dengan kita, tetapi sebaliknya semoga tertanam dalam jiwa kita pemahaman bahwa Kerajaan Surga tersedia bagi siapa saja yang memiliki niat baik.

Marilah kita mohon….

P : Kita berhenti sejenak untuk menyampaikan doa dan permohonan pribadi masing-masing.

[hening sejenak lalu lanjut].

P : Tuhan Bapa kami, Raja segala bangsa, semua orang Engkau undang untuk bergabung dalam perjamuan-Mu.

Mengingat panggilan-Mu, kami menyampaikan doa kami di hadapan-Mu. Semoga Tuhan mengabulkan permohonan ini. Melalui perantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami.

U : Amin

16. KOLEKTE

[Selanjutnya dilakukan pengumpulan dana sebagai wujud kasih kepada Sang Sabda dan sesama yang membutuhkan, disertai lagu yang sesuai. Dana dikumpulkan kemudian dibawa dan ditempatkan di depan mimbar] didampingi lagu persembahan dengan nada Syukur kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.

17. DOA PUJIAN

P : Saudara-saudari yang tercinta, Allah sangat setia menyertai umat-Nya. Dari sejarah keselamatan terlihat jelas betapa luar biasa usaha Allah dalam menyelamatkan kita. Oleh karena itu, marilah kita berseru:

Ucapkanlah pujian, puji kepada Allah, Tuhan yang penuh kasih sayang.

U : Puji syukur, puji kepada Allah, Tuhan yang penuh kasih sayang.

P : Bapa yang penuh kasih, Engkau menginginkan agar semua orang mengetahui kebenaran dan mendapatkan keselamatan. Oleh karena itu, Engkau sering kali berbicara kepada leluhur kami melalui perantara para nabi. Maka kami berdoa:

U : Puji syukur, puji Allah, Tuhan yang penuh kasih sayang.

P : Ya Bapa, kasih-Mu terlihat jelas dalam peristiwa penderitaan, kematian, dan kebangkitan Putra-Mu. Perayaan Paskah ini adalah sumber keselamatan bagi kami. Oleh karena itu, kami berseru:

U : Puji syukur, puji kepada Allah, Tuhan yang penuh kasih sayang.

P : Kau tetap setia menemani kehidupan kami setiap hari. Kau hadir ketika kami berkumpul dalam nama-Mu. Kau juga hadir ketika kami memuji-Mu dan berdoa bersama. Maka kami berseru:

U : Puji syukur, puji kepada Allah, Tuhan yang penuh kasih sayang.

P : Kau selalu menawarkan pengampunan kepada orang yang bertobat. Dan bagi mereka yang telah menyelesaikan tugasnya di dunia, Kau menyediakan tempat di rumah-Mu yang kekal. Maka kami berseru:

U : Puji syukur, puji Allah, Tuhan yang penuh kasih sayang.

P: Maka, ya Bapa, dengan hati yang gembira, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan

Santo Bapa Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat], dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami menyampaikan lagu pujian kepada-Mu dengan berseru:

[menyanyikan satu lagu dengan tema Puji Syukur]

Mengikuti RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua pilihan, yaitu (1) menerima komuni (lihat cara A), (2) tidak menerima komuni, namun jemaat diajak merenungkan komuni rohani/keinginan (lihat cara B).

18A. Cara A: DENGAN PERSEMBAHAN PRIBADI

Setelah Doa Pujian, Pemimpin berjalan ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia menghamparkan kain korporale di atas altar, lalu mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan meletakkannya di atas kain tersebut. Setelah menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk Komuni Kudus, para pemandu dan pengantar bersama para pelayan serta umat beriman berlutut dalam keheningan untuk menyembah sejenak. Selanjutnya, Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.

P: Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita diberi kesempatan untuk menerima Komuni Kudus, sehingga dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita mempersiapkan hati di hadapan Tuhan. [Hening sejenak]

19A. BAPA KAMI

Berdiri

P : Berdasarkan petunjuk Juruselamat kita dan sesuai dengan ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.

Bapa kami yang berada di surga, hormatilah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, terlaksanalah kehendak-Mu di bumi sebagaimana di surga. Berikanlah kami rezeki hari ini dan maafkanlah kesalahan kami, sebagaimana kami juga memaafkan orang yang bersalah kepada kami; janganlah membawa kami ke dalam ujian, tetapi bebaskanlah kami dari kejahatan. Setelah doa Bapa Kami, dapat juga dilakukan Salam damai.

20A. Sapaan Damai dan Komuni

Jika terdapat Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:

P : Mari kita saling memberikan salam damai. Umat mengucapkan salam damai kepada saudara-saudari yang berada di sebelahnya. Setelah Salam Damai, Pemimpin berlutut

menghormati Perjamuan Kudus, lalu membawa hosti kudus kepada jemaat, sambil mengucapkan:

P : Inilah Anak Domba Tuhan yang mengangkat dosa dunia.

Pemimpin dan jemaat ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya. Pemimpin dan umat berdoa bersama-sama.

Ya Tuhan, saya tidak layak, Engkau datang kepada saya, tetapi cukuplah berfirman, maka saya akan sembuh. Dengan hormat, Pemimpin menerima Tubuh Tuhan terlebih dahulu. Setelah itu, ia melayani umat yang menerima komuni, sambil setiap kali berkata:

P : Tubuh Kristus.

U : Amin.

Penerimaan komuni diiringi dengan lagu komuni.

18B. Metode B. TANPA KOMUNI

P : Pada perayaan ini kita tidak menerima Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita merasakan kehadiran Tuhan yang kita rindukan dalam hati masing-masing.

19B. BAPA KAMI

Berdiri

P : Saudara-saudara yang tercinta, kita telah berkumpul

dengan iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri

Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa

seperti yang diajarkan oleh Anak-Nya sendiri.

Bapa kami yang berada di surga, hormatilah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, terlaksanalah kehendak-Mu di bumi sebagaimana di surga. Berikanlah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, sebagaimana kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; janganlah masukkan kami ke dalam ujian, tetapi bebaskanlah kami dari kejahatan. Dapat dilaksanakan Salam Damai.

P : Mari kita saling memberikan salam perdamaian. Umat memberikan salam damai hanya kepada saudara-saudari yang berada di sekitar saja.

20B. DOA KOMUNI BATIN

Berlutut/berdiri

Kepala mengajak seluruh peserta yang hadir untuk melaksanakan

Komunikasi Rohani dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:

P : Sekarang, marilah kita persiapkan hati kita untuk menerima kedatangan Tuhan di dalam jiwa kita.

P: Yesus berkata, “Kamu sudah bersih karena perkataan Firman yang telah Kukatakan kepadamu.”

Tinggallah di dalam-Ku dan Aku di dalam kamu. Sama halnya dengan cabang yang tidak mungkin menghasilkan buah sendiri jika tidak berada pada tanaman anggur, demikian pula kamu tidak akan berbuah jika tidak tinggal di dalam-Ku.” (Yoh. 15:3-4).

[hening sejenak]

P: Yesusku, aku percaya bahwa Engkau benar-benar hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mencintai-Mu lebih dari segala sesuatu, dan aku rindu kehadiran-Mu di seluruh jiwa ku. Karena saat ini aku tidak bisa menerima-Mu dalam Perjamuan Kudus, datanglah setidaknya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau telah selalu hadir. Aku memeluk-Mu dan menyatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah dari-Mu. Amin. [diam sejenak]

P : Dalam ketenangan, marilah kita masing-masing menghubungkan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah kepada-Nya secara langsung dengan mengatakan:

P : Yesus, datanglah dan tinggallah di dalam hatiku. Jadikanlah hatiku sama seperti hati-Mu.

Yesus, datanglah dan tinggalkanlah tempat di hatiku. Jadikanlah hatiku sebagaimana hati-Mu.

▪ Pemimpin mengulangi seruan tersebut dan diikuti oleh peserta sebanyak tiga kali.

▪ Kemudian diberikan kesempatan untuk diam sejenak.

▪ Setelah Komuni Batin, dapat dinyanyikan sebuah lagu Komuni.

21. MENDOAKAN MAZMUR 8

Ya Tuhan, Allah kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Kemuliaan-Mu yang melampaui langit dipuji. Dari mulut anak-anak kecil dan bayi telah Kaujadikan dasar kekuatan karena musuh-Mu, agar dapat menghentikan lawan dan orang yang membenci. Jika aku memandang langit-Mu, karya tangan-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: bagaimana manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Bagaimana manusia biasa, sehingga Engkau memuliakannya? Namun Engkau menjadikannya hampir sama dengan Allah, serta memahkotainya dengan kemuliaan dan kehormatan. Engkau memberinya kuasa atas segala sesuatu yang Kautujukan; segala sesuatu telah Kauletakkan di bawah kakinya: domba dan sapi, juga binatang-binatang di padang; burung-burung di langit dan ikan-ikan di laut, serta apa pun yang berlalu di lautan. Ya Tuhan, Allah kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.

22. AMANAT PENGUTUSAN

P : Saudara-saudari, Tuhan menginginkan kita selamat. Keselamatan terjadi karena hati kita mendengarkan Firman-Nya dan menjalankannya dalam kehidupan kita. Marilah kita wujudkan Firman Tuhan ini dalam kehidupan sehari-hari kita.

23. DOA PENUTUP

P : Mari kita berdoa,

Ya Tuhan, kami telah memperoleh kekuatan dari

peringatan keselamatan ini, dan telah memenuhi jiwa

kami bersama dengan perkataan-Mu. Bimbing dan berikan kekuatan kepada kami

kami agar kami mampu memahami perkataan-Mu itu

dalam hidup harian kami.

Karena Kristus, Tuhan dan Perantara kami.

U : Amin

24. MOHON BERKAT TUHAN

P : Sebelum menutup perayaan ini, marilah kita mengangkat kepala dan memohon berkat Tuhan.

[hening sejenak]

P : Mudah-mudahan Tuhan mengaruniakan berkat kepada kita, menjaga kita dari dosa, dan membawa kita menuju kehidupan yang abadi.

[sambil menggambar Tanda Salib di tubuhnya]

Dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus.

U : Amin.

P : Perayaan Firman kita ini telah berakhir.

Terima kasih kepada Tuhan.

25. PENGUTUSAN

P : Mari pergi, kita telah diberi tugas

U : Amin.

26. LAGU PENUTUP(sumber P. Petrus Kristologus Dhogo, SVD/kgg)

Berita kompasia.com -populer!Lainnya di Google News

804SHARES3.1kVIEWS
Pimpinan Redaksi
Author: Pimpinan Redaksi

Menulis membaca dan membagikan

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x