Di tengah keterlibatan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel dalam kasus dugaan pemerasan, warga di sekitar perumahan tempat tinggalnya mengungkapkan sisi lain dari kehidupannya sehari-hari. Dikenal ramah dan dekat dengan tetangga, Noel sering terlihat beraktivitas seperti warga biasa.
Noel kerap terlihat mengantar anak sekolah atau berolahraga pagi di sekitar kompleks perumahan. Rino, salah satu tetangganya, menyampaikan bahwa kehidupannya sehari-hari cukup sederhana. “Kesehariannya ya biasa saja, kadang keluar rumah buat olahraga pagi atau antar anak sekolah. Kalau ketemu suka senyum, nyapa, tapi enggak terlalu sering ngobrol lama, ramah,” ujarnya.
Meski tidak terlalu aktif dalam kegiatan RT, Noel sesekali hadir di acara warga bersama istrinya. Menurut Ina, istri Noel lebih sering muncul dalam acara RT atau kumpul ibu-ibu, sedangkan Noel lebih banyak mengamati daripada ikut terlibat langsung.
Noel tinggal bersama istri dan dua anak laki-lakinya di rumah Blok P Nomor 12. Ina, tetangga lainnya, menjelaskan bahwa mereka sudah tinggal di kompleks tersebut selama beberapa tahun. Anak pertama Noel berusia sekitar 20 tahun, sementara anak kedua masih SMA. “Biasanya kalau pagi saya sering lihat beliau antar anak ke sekolah atau jalan pagi,” tambahnya.
Selain itu, keluarga Noel juga cukup terbuka dengan lingkungan. Istri Noel sering mengikuti acara warga seperti bazar atau perayaan 17 Agustus. Hal ini membuat mereka cukup dikenal oleh warga sekitar.
Kedekatan Noel dengan tetangga juga terlihat dari kebiasaannya bermain catur bersama warga di pos satpam kompleks. Wati, salah satu tetangga, mengaku masih ingat momen kebersamaan itu. “Kaget kami pas beritanya itu viral. Kok bisa begitu, padahal kelihatannya ramah, baik. Dia juga sering main catur sama bapak-bapak di pos satpam,” ujarnya.
Bagi warga, hal itu membuat sosok Noel tidak terlihat seperti pejabat yang menjaga jarak. Namun, sejak kabar penetapan tersangka diumumkan, suasana rumah Noel berubah drastis. Rumahnya disebut lebih sepi dibanding sebelumnya.
Penelusuran menemukan bahwa Noel memiliki dua rumah di kompleks yang sama. Rumah pertama berada di dekat Musala Al Ikhlas, bercat ungu dan putih, serta disebut warga sebagai tempat tinggal orangtuanya sebelum Noel pindah. “Katanya rumah yang dekat musala itu rumah orangtuanya, terus pindah ke sini setelah menikah,” kata Ina.
Rumah kedua yang kini ditinggali Noel dan keluarganya berada di Blok P Nomor 12. Rumah bercat putih dengan pagar besi bermotif floral itu berdiri di ujung jalan kompleks, berbatasan dengan lapangan bola. “Kalau dilihat dari luar, memang lebih baru dari rumah orangtuanya di dekat musala,” ujar Ina.
Namun, sejak Noel ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan KPK, aktivitas di rumah Blok P disebut semakin sunyi. Bahkan, ada kabar keluarganya sudah pindah ke tempat lain. “Kayaknya keluarganya enggak di sini lagi, katanya pindah ke Cibubur, di rumah satunya. Kalau di Blok P ini sekarang yang kelihatan cuma asistennya saja,” tutur Wati.
KPK menetapkan Noel sebagai tersangka dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikat K3 di Kemenaker. “Peran IEG (Immanuel Ebenezer) itu adalah dia tahu dan membiarkan, bahkan kemudian meminta. Jadi, artinya proses yang dilakukan para tersangka ini bisa dikatakan sepengetahuan oleh IEG,” ujar Ketua KPK Setyo Budiyanto.
Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu menambahkan, Noel seharusnya mencegah tindak pidana tersebut, namun justru membiarkan praktik yang berlangsung sejak 2019 itu. “Sampai dengan 2025 praktik pemerasan ini masih berjalan. Bahkan saat tangkap tangan dilakukan, Noel mengetahui dan membiarkan,” kata Asep.
Dalam kasus ini, Noel diduga menerima aliran dana hingga Rp 3 miliar. Ia kini ditahan KPK untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Immanuel Ebenezer sendiri dikenal sebagai mantan Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman) sebelum mendirikan Relawan Prabowo Mania pada Pilpres 2024. Setelah kontestasi berakhir, ia ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Wamenaker di Kabinet Merah Putih.
Menulis membaca dan membagikan
