Jakarta, 20 Juli 2025 — Serangan siber jenis Distributed Denial of Service (DDoS) mengalami lonjakan global signifikan pada kuartal II tahun 2025, dengan Indonesia mencatat peningkatan sebesar 44% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Data ini dirilis oleh sejumlah lembaga pemantau keamanan siber internasional, termasuk Kaspersky dan Cloudflare.
Laporan menyebutkan bahwa sektor pemerintahan, keuangan, dan layanan digital publik menjadi sasaran utama di Indonesia. Serangan DDoS kerap digunakan untuk melumpuhkan akses layanan daring dengan membanjiri server target menggunakan lalu lintas palsu dari ribuan perangkat yang dikendalikan secara jarak jauh.
“Indonesia merupakan salah satu negara yang pertumbuhan infrastruktur digitalnya cepat, tetapi itu juga menjadikannya target yang semakin menarik bagi pelaku serangan,” ujar pakar keamanan siber dari ID-SIRTII (Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure).
Beberapa serangan yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir bahkan berdampak pada gangguan layanan publik, termasuk portal pemerintah daerah dan sistem pembayaran digital.
Pemerintah Indonesia melalui BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) mengimbau seluruh instansi dan penyedia layanan digital untuk meningkatkan sistem pertahanan, memantau lalu lintas jaringan, serta menerapkan mitigasi risiko secara aktif.