Fenomena “Rojali” Mewabah: Mall Ramai tapi Sepi Transaksi, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Kompasia.com – 22 Juli 2025
Oleh: Redaksi Kompasia

Di berbagai kota besar Indonesia, pusat perbelanjaan tampak ramai dipadati pengunjung. Namun jangan tertipu oleh keramaian tersebut—karena faktanya, mayoritas pengunjung hanya datang untuk “jalan-jalan” tanpa berbelanja. Fenomena ini dikenal luas dengan istilah baru: “Rojali”, akronim dari Rombongan Jalan-jalan Lihat-lihat.

Fenomena ini viral di media sosial setelah tagar #Rojali ramai diperbincangkan netizen yang merasa relate dengan kondisi daya beli yang terus menurun di tengah tekanan ekonomi pasca pandemi dan inflasi.


Mall Ramai, Transaksi Lesu

Berdasarkan pantauan Kompasia di beberapa pusat perbelanjaan seperti Grand Indonesia (Jakarta), Paris Van Java (Bandung), dan Pakuwon Mall (Surabaya), pengunjung terlihat membludak terutama di akhir pekan. Namun para tenant dan pelaku usaha ritel mengeluhkan penurunan omzet hingga 40–60% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Banyak yang masuk, tapi hanya ambil foto, duduk di food court, atau keliling tanpa belanja,” ujar Anisa, supervisor salah satu gerai fashion internasional di Bandung. “Yang belanja benar-benar jauh berkurang.”


Daya Beli Masyarakat Melemah

Pengamat ekonomi dari INDEF, Dr. Faisal Rahman, menilai fenomena ini mencerminkan melemahnya daya beli kelas menengah. Meskipun mobilitas warga meningkat, uang yang dibawa ke pusat belanja lebih sedikit dan lebih selektif digunakan.

“Konsumen sekarang lebih banyak melakukan window shopping, menunda belanja besar, atau hanya membeli barang promo,” kata Faisal. “Ini sinyal bahwa masyarakat kita sedang mengalami tekanan keuangan, tapi masih ingin mencari hiburan murah meriah.”


Netizen: “Kami Butuh Healing, Tapi Dompet Tipis”

Tagar #Rojali, #HealingGratis, dan #BelanjaVirtualSaja meramaikan platform seperti X (Twitter) dan TikTok. Banyak pengguna membagikan pengalaman mereka “nge-mall tanpa belanja” sebagai bentuk hiburan psikologis di tengah stres ekonomi.

“Mall itu sekarang kayak taman rekreasi aja, bukan tempat belanja,” tulis akun @lindaworks di X.
“Ngadem, ngopi, selfie, terus pulang. Budget aman,” ujar pengguna TikTok @mamahcerdas dengan video viral yang telah ditonton lebih dari 1,2 juta kali.


Industri Ritel Terancam, Adaptasi Jadi Kunci

Peritel nasional seperti Matahari dan Ramayana mengaku harus melakukan strategi adaptif seperti diskon besar, bundling produk, hingga kolaborasi live shopping untuk menjaga minat belanja.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja, menyatakan bahwa pusat perbelanjaan tidak hanya mengandalkan ritel tetapi juga perlu menguatkan elemen hiburan dan komunitas.

“Mall harus menjadi experience center. Kalau hanya andalkan jualan, akan kalah dengan e-commerce,” ujarnya.


Solusi: Stimulus Ekonomi & Literasi Finansial

Pemerintah dinilai perlu turun tangan dengan stimulus fiskal bagi sektor ritel dan program subsidi untuk penguatan daya beli masyarakat. Di sisi lain, masyarakat juga perlu didorong untuk melek finansial agar pengeluaran lebih terencana.

“Fenomena Rojali ini unik karena mencerminkan dualisme masyarakat: tetap ingin bahagia, tapi harus realistis,” kata psikolog sosial Dr. Vania Kartika. “Ini cermin krisis ekonomi dengan wajah yang tersenyum.”


Kesimpulan: Fenomena Sosial di Tengah Resesi Terselubung

“Rojali” bukan sekadar istilah lucu di media sosial. Ia menggambarkan bagaimana jutaan masyarakat Indonesia beradaptasi dengan tekanan ekonomi: mencari ruang hiburan tanpa harus menguras isi dompet. Sebuah sinyal bagi pemerintah, pelaku bisnis, dan semua pihak bahwa pemulihan ekonomi belum sepenuhnya merata—dan bahwa senyum di mall belum tentu tanda sejahtera.


Editor: Siti Hanifah | Foto: Unsplash, Canva Pro |
Tagar SEO: #FenomenaRojali #EkonomiDigital #DayaBeliMelemah #MallSepiBelanja #KrisisTerselubung

802SHARES6.6kVIEWS
reni hartuti
Author: reni hartuti

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x