Boom Digitalisasi Parkir: MSM Parking Dipuji, Insiden Ojol Disorot

Jakarta, 22 Juli 2025 – Gelombang digitalisasi sistem parkir di Indonesia kian masif. Salah satu perusahaan yang paling disorot saat ini adalah MSM Parking Group, yang sukses menerapkan sistem palang parkir otomatis berbasis teknologi Tap & Go di berbagai kota. Namun, di tengah euforia transformasi digital tersebut, muncul insiden viral yang menyentak perhatian publik: seorang penumpang ojek online mengalami luka serius akibat palang parkir otomatis yang tertutup tiba-tiba.


🔧 MSM Parking Group Percepat Revolusi Digital Parkir

Dalam beberapa bulan terakhir, MSM Parking Group meluncurkan teknologi palang otomatis tanpa jukir dengan sistem Tap & Go berbasis RFID, ANPR (Automatic Number Plate Recognition), dan pembayaran cashless (QRIS/e-money).
Lokasi pemasangan meluas, mulai dari Bandung (Dago Square), perumahan Cicalengka, area pelabuhan, kawasan komersial, hingga proyek nasional di IKN untuk Rusun ASN.

Melalui akun Instagram resmi, publik menunjukkan antusiasme tinggi dengan konten video viral berjudul:

“Masuk – Tap – Jalan Terus!”

Sistem ini menjanjikan kenyamanan tinggi tanpa perlu antre, serta meningkatkan pendapatan daerah (PAD) melalui integrasi pelaporan cloud dan sistem monitoring langsung.


⚠️ Insiden Viral: Penumpang Ojol Dihantam Palang Parkir

Namun, gelombang transformasi ini tak lepas dari kontroversi. Sebuah video CCTV viral memperlihatkan pengemudi ojek online yang nekat menerobos palang parkir tanpa membayar. Akibatnya, palang otomatis menutup dan menghantam wajah penumpang yang dibonceng, menyebabkan retak tulang hidung.

Korban, perempuan 30-an tahun, kini menuntut ganti rugi sebesar Rp 80 juta kepada pihak perusahaan ojek online. Ia menyebut penanganan awal oleh pihak aplikasi tidak manusiawi dan lamban.

“Kami cuma mau tanggung jawab. Ini bukan luka ringan. Saya trauma,” ujar korban dalam wawancara dengan media.

Kasus ini memicu diskusi luas tentang keamanan sistem parkir otomatis, khususnya terkait:

  • Waktu penutupan palang
  • Ketiadaan sensor manusia di beberapa sistem
  • Edukasi pengguna dan mitra transportasi

📣 Respons Publik & Platform

Di media sosial, warganet membanjiri komentar di akun Gojek, MSM Parking, dan media terkait. Banyak yang menyalahkan pengemudi ojol, namun tak sedikit yang menyoroti kurangnya edukasi penggunaan teknologi baru di lapangan.

Salah satu komentar viral di Reddit menyatakan:

“Teknologinya bagus, tapi semua harus siap. Driver, penumpang, dan sistemnya juga.”

Pihak MSM Parking Group sendiri belum dikaitkan langsung dengan insiden ini. Namun, mereka diketahui telah menerapkan standar keselamatan tinggi, termasuk time-delay palang, sensor kendaraan, dan kamera pengawas 24 jam di hampir semua titik operasional.


🧭 Catatan Penting: Antara Kemajuan dan Kesiapan

Insiden ini mengingatkan bahwa digitalisasi sistem parkir bukan hanya soal teknologi, tapi juga kesiapan:

  • Edukasi pengguna dan pengemudi
  • Penegakan aturan oleh pengelola area
  • Tanggung jawab bersama antara platform transportasi, pengelola parkir, dan pemerintah

📌 Penutup

Digitalisasi parkir di Indonesia adalah langkah maju yang tak terelakkan. MSM Parking Group menunjukkan potensi besar dalam membentuk sistem parkir modern, efisien, dan transparan. Namun, kasus seperti insiden ojol menjadi alarm bahwa setiap kemajuan teknologi perlu diiringi keselamatan, sosialisasi, dan etika pengguna.


Redaksi Kompasia.com
Berita ini merupakan rangkuman dari berbagai sumber terpercaya dan telah diverifikasi pada 22 Juli 2025.

866SHARES6.6kVIEWS
Pimpinan Redaksi
Author: Pimpinan Redaksi

Menulis membaca dan membagikan

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x