Gempa Terkini Guncang Bandung, Pusat Gempa di Laut Dekat Garut

– Setelah Pangandaran, gempa terbaru di Jawa Barat mengguncang Bandung pada malam Minggu (14/9/2025) dengan titik episentrum berada di laut.
BMKG Wilayah II melaporkan gempa bumi yang terjadi di Bandung, Jawa Barat pada pukul 22.20 WIB dengan kekuatan sebesar Magnitudo 2,4.
Episentrum gempa Bandung terletak di laut, 91 km Barat Daya Kabupaten Bandung.
Namun, berdasarkan informasi dari BMKG, titik pusat gempa terletak di selatan Kabupaten Garut.
Pusat gempa berada di kedalaman 29 kilometer.
“Info Gempa Mag:2.4, 14-Sep-25 22:20:46 WIB, Lok:7.81 LS – 107.28 BT (91 km BaratDaya KAB-BANDUNG-JABAR), Kedlmn: 29 Km ::BMKG,” tulis BMKG Wilayah II di akun X @bmkgwilayah2, Minggu (14/9/2025) malam.
Sebelumnya, gempa terbaru di Jawa Barat mengguncang Pangandaran pada malam Minggu (14/9/2025) dengan titik gempa berada di laut.
BMKG Wilayah II melaporkan gempa bumi yang terjadi di Pangandaran, Jawa Barat pada pukul 21.07 WIB dengan kekuatan sebesar Magnitudo 3,9.
Episentrum gempa Pangandaran berada di laut, 90 km Barat Daya Kabupaten Pangandaran.
Namun, berdasarkan informasi dari BMKG, titik pusat gempa terletak di selatan Kabupaten Tasikmalaya.
Pusat gempa terletak pada kedalaman 10 kilometer.
“Info Gempa Mag:3.9, 14-Sep-25 21:07:18 WIB, Lok:8.19 LS – 107.84 BT (90 km BaratDaya KAB-PANGANDARAN-JABAR), Kedlmn: 10 Km ::BMKG,” tulis BMKG Wilayah II di akun X @bmkgwilayah2, Minggu (14/9/2025) malam.
Sebelumnya, gempa terbaru di Jawa Barat mengguncang Sukabumi pada hari Kamis siang (11/9/2025). Sebelumnya telah terjadi tiga kali gempa bumi pasca-gempa Sukabumi dengan kekuatan M4,7.
BMKG Wilayah II melaporkan gempa bumi yang terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, terbaru terjadi pada pukul 13.17 WIB dengan kekuatan Magnitudo 3,5.
Episentrum gempa di Sukabumi terletak di laut, 80 km Tenggara Kabupaten Sukabumi.
Pusat gempa terletak pada kedalaman 14 km.
“Info Gempa Mag:3.5, 11-Sep-25 13:17:29 WIB, Lok:7.71 LS – 106.58 BT (80 km Tenggara KAB-SUKABUMI-JABAR), Kedlmn: 14 Km ::BMKG,” tulis BMKG Wilayah II di akun X @bmkgwilayah2, Kamis (10/9/2025) siang.
Skala Gempa
Berdasarkan skala MMI yang diambil dari situs BMKG, berikut informasi MMI yang bisa dipelajari.
I MMI
Gempa bumi tidak terasa kecuali dalam kondisi yang sangat luar biasa oleh sejumlah orang.
II MMI
Gempa bumi terasa oleh sejumlah orang, benda-benda kecil yang digantung seperti lampu gantung berayun.
III MMI
Gempa bumi terasa jelas di dalam rumah.
Gempaan terasa seperti sedang naik di dalam truk yang melaju.
IV MMI
Pada siang hari, terasa oleh banyak orang di dalam rumah, sedangkan beberapa orang di luar rumah merasakan hal yang sama, keramik retak, jendela/ pintu bergetar hingga berbunyi, dan dinding mengeluarkan suara.
V MMI
Gempa bumi menyebabkan getaran yang bisa dirasakan oleh sebagian besar orang, orang-orang berlari ketakutan, peralatan rumah tangga retak, benda-benda terlempar, tiang dan objek besar tampak berayun, serta lonceng bisa berhenti berayun.
VI MMI
Gempa bumi terasa oleh seluruh penduduk.
Banyak orang kaget dan lari keluar, plester dinding mengelupas dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan yang tidak terlalu parah.
VII MMI
Semua orang meninggalkan rumah.
Kerusakan kecil pada rumah yang memiliki struktur dan konstruksi yang baik.
Sementara itu, pada bangunan yang memiliki konstruksi buruk terjadi retakan hingga kerusakan, pipa asap retak.
Dan getaran bisa dirasakan oleh seseorang yang sedang mengendarai kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan kecil pada struktur bangunan yang kokoh.
Retak pada struktur bangunan yang kurang kuat, dinding lepas dari kerangka rumah, cerobong pabrik dan monumen ambruk, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan yang terjadi pada bangunan yang memiliki struktur kokoh, menyebabkan kerangka rumah menjadi melengkung dan banyak ditemukan retakan.
Rumah terlihat berpindah dari fondasi awalnya. Saluran pipa di dalam rumah rusak.
X MMI
Bangunan kayu yang kokoh rusak, kerangka rumah terlepas dari fondasinya, tanah retak dan rel melengkung, longsoran tanah terjadi di setiap sungai serta daerah dengan lereng curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit tersisa berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa yang berada di bawah tanah sudah tidak bisa digunakan lagi, tanah retak, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur sama sekali, gelombang terlihat di permukaan tanah.
Lingkungan menjadi gelap, benda-benda terlempar ke langit.
Berikut langkah-langkah yang harus kamu lakukan ketika terjadi gempa bumi.
1. Tetap tenang
Saat terjadi gempa, usahakan untuk tidak takut dan tetap tenang!
Tarik napas perlahan, kemudian amati lingkungan sekitar dan tentukan tempat yang aman untuk berlindung.
2. Di dalam rumah
Jika sedang berada di dalam penginapan saat gempa terjadi, usahakan untuk melindungi diri serta orang-orang di sekitar kamu.
Meja merupakan lokasi paling aman untuk berlindung dari benda-benda yang jatuh akibat gempa bumi.
Kemudian, lindungi kepala menggunakan benda yang lembut.
Contohnya bantal, helm, papan, atau yang paling efisien adalah dengan menggunakan kedua tangan dalam posisi terbuka.
3. Di luar ruangan
Jika sedang berada di luar ruangan saat terjadi gempa, tindakan pertama yang harus dilakukan adalah segera menjauhi bangunan dan tiang, kemudian pergi ke area terbuka.
Tenanglah diri dengan menghirup napas perlahan dan jangan melakukan apa pun.
Karena biasanya setelah gempa pertama akan muncul gempa berikutnya.
4. Di kerumunan
Gempa bisa terjadi setiap saat.
Jika saat itu kamu berada di tengah kerumunan, biasanya akan terjadi kekacauan.
Untuk menghindari hal tersebut, kamu sebaiknya mengikuti petunjuk dari petugas penyelamat dan berusaha langsung menuju tangga darurat agar sampai ke area terbuka.
5. Di pegunungan atau wilayah dataran tinggi
Jika terjadi gempa saat kamu sedang berada di pegunungan, segeralah berpindah ke area terbuka untuk mencari perlindungan.
Hindari area dekat lereng karena dipastikan dapat menyebabkan tanah longsor dan membahayakan keselamatan jiwa.
6. Di laut
Gempa bumi yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan terjadinya gelombang tsunami.
Jika terjadi gempa, segeralah berpindah ke area yang lebih tinggi.
7. Di dalam kendaraan
Bagi yang sedang bepergian ketika gempa terjadi, peganglah dengan kuat agar tidak jatuh.
Berhenti di tempat yang terbuka dan tinggalkan di sana.(*)
Buka berita-berita di Google News
🔥 Postingan Populer
- 7 Fakta Gempa Bumi di Rusia: Dari Kamchatka hingga Ancaman Tsunami
- Indonesia Luncurkan Kampanye Pariwisata Regeneratif: Dorong Lingkungan Pulih, Komunitas Bangkit
- Edukasi Sistem Parkir Wisata Non-Tunai bersama KelolaWisata.com : Solusi Digital untuk Pengelolaan Wisata Modern
- MSM Parking: Solusi Terbaik untuk Manajemen Parkir di Indonesia
- Manless Ticket Dispenser Standar Internasional: Spesifikasi Lengkap