Kebahagiaan dari Makanan Gratis: Cerita Sekolah Dasar di Sergai

PRMEDAN– Kami perlu berangkat sangat pagi agar bisa tiba di Sei Buluh, tepatnya di JL. Medan – Tebing Tinggi Dusun Bakti, Desa Sei Buluh, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai. Kami ingin melihat bagaimana Makan Bergizi Gratis (MBG) didistribusikan ke salah satu sekolah di sana.

Kira-kira pukul 07.00 WIB, kami tiba di halaman SD Negeri 104260. Masih belum terlambat. Pagi itu terasa ceria dan penuh semangat. Anak-anak berbaris rapi sambil menunggu giliran mendapatkan makanan bergizi gratis (MBG) yang dibawa dalam nampan. Senyum mereka terlihat lebar, seolah pagi ini lebih istimewa dari hari biasanya.

Beberapa guru terlihat memberikan perhatian penuh. Salah satunya adalah Anggraini Permata Sari, S.Pd, yang juga menjabat sebagai kepala sekolah. Ia tampak sibuk memastikan setiap siswa mendapatkan makanan bergizi secara tertib. “Program ini sangat bermanfaat, anak-anak menjadi lebih bersemangat belajar karena kebutuhan gizinya terpenuhi,” katanya dengan wajah penuh rasa syukur.

Di tengah kerumunan siswa, terlihat Davina Sagita Azahra, murid kelas IV, menerima bungkusan makanan yang berisi nasi, sayur, dan lauk sederhana. Wajahnya bersinar saat membuka tutup bungkusan itu. “Senang sekali, rasanya lezat, jadi kenyang,” ujar Davina dengan polos ketika ditanya. Pada hari itu, isi omprengan tersebut adalah nasi putih, sayur tumis kubis, ayam gulai, dan tempe goreng.

Ekspresi wajah anak-anak lain juga tidak kalah ceria. Beberapa terlihat antusias menghabiskan makanan, sementara yang lain sambil berbicara santai dengan teman sebangku. Tertawanya mereka saling bersahutan, menciptakan suasana kebersamaan yang hangat.

Rumini, ibu dari Davina, saat membawa anaknya dengan wajah tersenyum, menyampaikan rasa terima kasihnya.

“Ya, sebagai orang tua, saya merasa senang saja. Terkadang saya ingin memberi sarapan yang enak, tapi ya tidak mampu. Yang paling bisa adalah telur dadar sudah cukup bagus. Ya, program ini jujur bagus sekali. Sangat membantu, efeknya seperti itu, kalau boleh dikatakan,” katanya dengan logat Jawa Delinya.

Kesulitan yang Dialami Sekolah di Medan

Sekolah Dasar Negeri 104260 memiliki kondisi bangunan yang cukup baik, meskipun beberapa bagian memerlukan perawatan tambahan. Dinding belakang ruang kelas mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan, sementara meja dan kursi belajar perlu diperbaiki kembali. Meski demikian, semangat siswa dalam mengejar ilmu tetap kuat dan tak tergoyahkan.

Meskipun berada di pedesaan, akses jalan menuju sekolah cukup baik. Anak-anak yang rumahnya dekat biasanya berjalan kaki, sedangkan yang tinggal agak jauh diantar oleh orang tua atau menggunakan sepeda.

Program MBG di sekolah ini berjalan secara teratur. Sejak diperkenalkan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto pada Januari 2025 lalu, SD Negeri 104260 telah menjadi salah satu penerima program tersebut. Setiap hari, sekitar pukul 08.00 WIB, vendor dapur MBG mengirimkan makanan menggunakan mobil box langsung ke sekolah.

Daftar makanan sehat ini mencakup nasi, ikan, sayuran, buah-buahan, serta susu. Setiap anak diberikan satu porsi yang bersih, berkualitas terjamin, dan rasanya disukai oleh anak-anak.

Total terdapat 155 siswa yang setiap hari menerima bantuan makanan, mulai dari Senin sampai Jumat, dengan menu yang selalu berbeda. Program ini bukan hanya sekadar mengisi perut kosong. Para guru menyebutkan bahwa anak-anak kini dapat menyantap sarapan langsung di sekolah tanpa tergesa-gesa. Mereka menjadi lebih sehat, segar, dan penuh semangat dalam mengikuti pelajaran.

Kepala Sekolah, Anggraini, menekankan bahwa manfaat MBG tidak hanya terkait dengan gizi, tetapi juga tentang kebersamaan. “Anak-anak belajar bahwa makan bersama itu menyenangkan. Mereka duduk rapi, saling berbagi cerita sambil makan. Nilai kebersamaan ini sangat berharga,” katanya.

Tidak mengherankan jika sejak adanya MBG, anak-anak terlihat lebih ceria. Mereka tidak mudah mengantuk, lebih aktif, dan lebih penuh semangat. Orang tua juga merasa bantuan karena tidak lagi khawatir anaknya pergi ke sekolah tanpa makan pagi.

Cita-cita Davina

Saat ditanya mengenai cita-citanya, sambil memasukkan nasi ke mulut kecilnya, Davina mengungkapkan keinginannya untuk menjadi anggota polwan. “Aku ingin menjadi polwan,” katanya dengan raut wajah malu-malu. Makanan di tangannya bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga sumber tenaga untuk mengejar impiannya.

Di sisi lain, ibunya, Rumini, berharap agar program ini terus berlangsung. “Yang penting adalah anak-anak ini bisa belajar dengan tenang dan memiliki semangat. Saya rasa program ini sudah cukup baik. Mudah-mudahan bisa terus berlanjut,” ujarnya pelan.

Program MBG di SD Negeri 104260 Sei Buluh menunjukkan bahwa kebahagiaan bisa datang dari hal-hal kecil: sebuah piring yang berisi nasi, lauk, ikan, buah, dan susu. Dari sana muncul semangat, tawa, impian, dan harapan untuk masa depan.

Pagi hari itu, seluruh orang dapat melihat dengan jelas: sebuah kumpulan orang mampu membawa kebahagiaan dan harapan yang sangat nyata.

Jangan Percaya Mentah-mentah

Di sisi lain, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) terus berupaya aktif mengatasi berbagai informasi negatif terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang banyak beredar di media sosial. Masyarakat diimbau untuk lebih cerdas dalam menerima informasi dan tidak langsung percaya pada isu yang belum jelas kebenarannya.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menekankan kepentingan standar jurnalistik dalam pemberitaan, khususnya mengenai program strategis pemerintah yang dilaksanakan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

“Banyak konten di media sosial tidak memenuhi prinsip jurnalistik. Informasi mengenai MBG sering kali menyesatkan dan tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan,” kata Meutya saat menghadiri acara Silaturahmi dengan Pemimpin Redaksi Media di Jakarta, Kamis (22/5/2025).

Fakta Lapangan Berbeda dengan Isu yang Beredar di Media Sosial

Meutya mengungkapkan hasil kunjungan tim Kementerian Komunikasi dan Informatika ke SD Negeri Jayapura, Papua, guna meninjau langsung pelaksanaan program MBG. Hasilnya, program berjalan dengan baik dan lancar, jauh berbeda dari narasi negatif yang sering muncul di media online.

“Banyak orang menganggap MBG tidak tepat sasaran, namun temuan kami di lapangan justru berlawanan. Program ini berjalan sesuai dengan tujuannya,” katanya.

Pemerintah juga menegaskan akan terus melakukan perbaikan teknis jika ditemukan kekurangan, serta menyediakan ruang dialog untuk menerima masukan yang positif.

Media Massa Berperan Sebagai Penyampai Informasi Utama

Pada kesempatan tersebut, Meutya menekankan kepentingan peran media massa dalam menyebarkan informasi yang akurat kepada masyarakat.

“Kami berharap rekan-rekan media menyampaikan gambaran yang lengkap dan benar, agar masyarakat tidak terkena informasi yang salah,” katanya.

Di sisi lain, Kepala BGN Dadang Hendiayana mengatakan siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk media, agar informasi terkait MBG disampaikan secara tepat.

“Kami siap memberikan penjelasan yang rinci agar tidak terjadi lagi kesalahpahaman mengenai program ini,” tegasnya.

Bangun Ekosistem Informasi Sehat

Pertemuan khusus antara Kementerian Komunikasi dan Informatika, BGN, serta pimpinan media ini merupakan tindakan nyata pemerintah dalam membentuk lingkungan informasi yang sehat.

Melalui kolaborasi ini, masyarakat diharapkan mampu memahami secara menyeluruh mengenai program prioritas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta kebijakan pemerintah lainnya yang langsung berdampak pada kebutuhan rakyat.

758SHARES4kVIEWS
Pimpinan Redaksi
Author: Pimpinan Redaksi

Menulis membaca dan membagikan

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x