Pasar Jepang Diguncang: Pemilu Upper House Ancam Stabilitas Ekonomi & Yen Jatuh!

Tokyo, 18 Juli 2025 – Hanya 2 hari sebelum pemungutan suara Upper House Jepang, ketidakpastian politik melanda pasar keuangan, memicu tekanan tajam pada yen dan obligasi pemerintah (JGB). Investor pun waspada—apa yang terjadi saat rakyat memilih?


📉 Yen Tergelincir, Yield Obligasi Hingga Rekor!


⚠️ Koalisi Ishiba Goyah, Partai Anti-Pajak Ikut Serang

  • Polling menunjukkan koalisi Ishiba akan kehilangan mayoritas, memberi ruang bagi oposisi—seperti Sanseito dan DPP—untuk mendorong pemotongan pajak dan kebijakan fiskal ekspansif Financial Times+2The Times+2Wikipedia+2.
  • Jika oposisi menang, diprediksi akan muncul lonjakan yield lebih tajam, karena kekhawatiran pembiayaan utang besar dan utang pemerintah membengkak Reuters.

💥 3 Skenario Risiko Pasca-Pemilu:

  1. Koalisi bertahan: yen dan obligasi bisa pulih, tetapi tetap diliputi ketidakpastian fiskal.
  2. Ishiba mundur, tapi LDP tetap dominan: volatilitas tinggi pada nilai tukar dan saham.
  3. Oposisi dominan: potensi reshuffle drastis, yield makin tinggi, juga risiko penurunan peringkat utang Wikipedia+4Reuters+4Reuters+4104.1 WIKY | Adult Contemporary Radio+12Reuters+12朝日新聞+12.

📊 Investor Global Siaga:

Wall Street dan pasar Asia lainnya bergerak optimis, tetapi Jepang menjadi pengecualian, merefleksikan kewaspadaan geopolitik dan struktur ekonomi Tokyo .


🧾 Kesimpulan Mendadak:

“Pemilu Jepang bukan hanya masalah kurs dan obligasi—ini soal masa depan ekonomi Jepang dan arah percakapannya terhadap dunia.”

Jika koalisi jatuh, dampaknya akan terasa luas: inflasi, utang, dan ruang gerak kebijakan Bank of Japan jadi taruhan besar. Investor global kini bertanya: apakah Jepang siap bangkit dari gejolak ini?

971SHARES2.6kVIEWS
reni hartuti
Author: reni hartuti

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x