Washington, 15 Juli 2025 – Kompasia.com
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald J. Trump, mengumumkan sebuah kesepakatan dagang strategis dengan Pemerintah Indonesia yang dinilai sebagai salah satu terobosan terbesar dalam hubungan bilateral kedua negara dalam satu dekade terakhir.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis dari kediaman Trump di Florida, kesepakatan ini mencakup komitmen Indonesia untuk membeli berbagai komoditas strategis dari Amerika Serikat senilai lebih dari $20 miliar, termasuk:
- $15 miliar sektor energi (termasuk LNG dan minyak olahan)
- $4,5 miliar produk pertanian (gandum, kedelai, jagung)
- 50 unit pesawat Boeing 737 dan 787 Dreamliner
Sebagai bagian dari perjanjian ini, ekspor Indonesia ke pasar Amerika Serikat tetap dikenakan tarif tetap sebesar 19%, namun sebaliknya produk-produk dari AS akan masuk ke Indonesia tanpa tarif bea masuk.
🔍 Dampak Strategis bagi Indonesia
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan menyambut positif kesepakatan tersebut, sembari menekankan bahwa akses bebas tarif bagi produk AS akan dikaji secara selektif dan tetap mempertimbangkan perlindungan industri dalam negeri.
“Ini adalah langkah pragmatis untuk memperkuat cadangan energi nasional dan menjamin pasokan komoditas penting di tengah ketidakpastian geopolitik global,” ujar pejabat senior Kemendag yang enggan disebut namanya.
✈️ Akuisisi Pesawat Boeing untuk Garuda & Pelita Air
Dalam sektor aviasi, pembelian 50 pesawat Boeing diyakini akan memperkuat armada maskapai nasional seperti Garuda Indonesia, Pelita Air, dan beberapa operator swasta, sebagai bagian dari transformasi logistik nasional menuju “Indonesia Hub Transportasi ASEAN 2030”.
⚖️ Kritik & Pro Kontra Tarif
Di AS sendiri, kebijakan ini memicu pro dan kontra. Kelompok proteksionis menganggap Trump terlalu lunak pada Indonesia, sementara pelaku industri pertanian dan manufaktur menyambutnya dengan antusias.
“Indonesia adalah mitra strategis. Kami tidak hanya berbicara dagang, tapi juga stabilitas kawasan dan keseimbangan di Indo-Pasifik,” ujar Trump dalam konferensi pers.
🌐 Langkah Lanjutan
Kesepakatan ini direncanakan akan disahkan secara resmi melalui pertemuan bilateral tingkat tinggi antara kedua negara pada bulan Agustus 2025 di Jakarta. Presiden Indonesia disebut akan menjadi tuan rumah dalam forum ekonomi tersebut.
Kompasia.com akan terus memantau perkembangan negosiasi lanjutan dan dampaknya bagi sektor energi, pertanian, dan industri nasional.